Pekanbaru, (Antarariau.com) - Manajemen perusahaan angkutan berbasis aplikasi, Go-Jek berupaya membujuk mitra untuk membatalkan rencana demo besar-besaran saat pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018 mendatang.
"Intinya kami menghormati jika mereka menyampaikan aspirasi. Namun kami mengimbau mitra tetap fokus, dan kami berharap tidak ada aksi saat Asian Games," kata Vice President Corporate Communication Go-Jek Micheal Say kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Dia menjelaskan hingga saat ini Go-Jek terus berupaya melakukan komunikasi dengan mitra yang terdata mencapai lebih dari satu juta orang tersebut.
Mediasi terus berjalan dan Micheal menyatakan bahwa Go-Jek selalu siap untuk melakukan diskusi secara terbuka dengan mitra, terutama terkait kesejahteraan.
Ia menjelaskan jika semua kebijakan yang diambil manajemen Go-Jek telah melalui pembahasan matang dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Selain dari sisi bisnis, juga keberlangsungan mitra itu sendiri.
"Kalau kita berkompetisi di pasar harus lihat suppy and demand. Tugas kami sebagai aplikator terus memberikan pendapatan ke mitra dan kedua adalah menciptakan demand lebih banyak lagi," ujarnya.
Para mitra pengemudi Go-Jek berencana menggelar unjuk rasa pada 18 Agustus di Jakarta dengan tuntutan penetapan payung hukum dan kenaikan batas tarif minimum untuk setiap perjalanan.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait wacana tersebut dan meminta agar pengemudi Go-Jek tidak menggelar demo demi harga diri bangsa saat pembukaan Asian Games 2018.
Terkait dengan hal itu, Micheal mengatakan Go-Jek sudah memiliki program dalam meningkatkan penghasilan mitra pengemudi antara lain melalui Go-Jek Swadaya.
Melalui program ini, mitra mendapat akses pengelolaan keuangan, yang meliputi diskon kebutuhan operasional, cicilan ringan, akses Iayanan jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi, serta akses terhadap penghasiian tambahan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
GoJek Bujuk Mitra Batalkan Demo 188
Antara Foto
