Riau Catat Inflasi 0,02 Persen pada Mei

id riau, catat inflasi, 002 persen, pada mei

 Riau Catat Inflasi 0,02 Persen pada Mei

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 134,84 pada Mei 2018.

"Inflasi Riau pada Mei 2018 terjadi karena ada kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen, kelompok sandang sebesar 0,11 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Aden S. Gultom di Pekanbaru, Senin.

Ia menjabarkan inflasi tahun kalender di Riau sebesar 1,06 persen, dan inflasi "year on year" (Mei 2018 terhadap Mei 2017) sebesar 3,48 persen.

BPS menghitung inflasi Riau dengan memperhitungkan inflasi di tiga kota, yakni Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan. Pada Mei 2018, terdapat dua kota yang mengalami inflasi, yakni Tembilahan sebesar 0,23 persen dan Dumai sebesar 0,16 persen. Sedangkan Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

Ia mengatakan ada dari kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, di mana deflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

Selain itu, harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar juga mengalami deflasi sebesar 0,001 persen. Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: daging daging ayam ras, rokok kretek lter, telur ayam ras, ayam hidup, tomat sayur, jeruk, daging sapi, angkutan udara dan lain-lain. Sementara itu, komoditas yang memberi andil deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabe hijau, jengkol dan lain-lain.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 13 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,72 persen, diikuti oleh Lhokseumawe sebesar 0,69 persen dan Meulaboh sebesar 0,57 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,07 persen.

Deflasi terjadi di sepuluh kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,99 persen.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 65 kota mengalami inflasi, dengan yang tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,88 persen, diikuti oleh Bau-bau sebesar 1,30 persen, dan Ambon sebesar 1,19 persen.

Kemudian inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto dan Tangerang masing-masing sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi di 17 kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,99 persen, diikuti Medan sebesar 0,86 persen, dan Kota Padangsidimpuan sebesar 0,55 persen.

***3***

(T.F012)