LPPM UR Minta Presiden Jokowi Tak Hanya Remajakan Sawit Tapi Juga Mulai Industri Hilir

id lppm, ur minta, presiden jokowi, tak hanya, remajakan sawit, tapi juga, mulai industri hilir

 LPPM UR Minta Presiden Jokowi Tak Hanya Remajakan Sawit Tapi Juga Mulai Industri Hilir

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Presiden Joko Widodo diminta untuk memulai pengembangan industri hilir kelapa sawit sejalan dengan program peremajaan sawit rakyat yang sedang gencar dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas perkebunan sawit masyarakat.

"Program peremajaan sawit rakyat itu bagus, namun Presiden harus mulai memikirkan juga industri hilirnya," kata Akademisi Universitas Riau Profesor Dr Almasdi Syahza kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Dosen sekaligus ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau itu menanggapi rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Rokan Hilir dalam rangka peluncuran peremajaan sawit rakyat (PSR).

Dia menjelaskan selama ini produk andalan sawit di Indonesia hanya sebatas olahan minyak mentah sawit atau "crude palm oil" (CPO). Sementara, jika industri hilir kelapa sawit serius digarap besar kemungkinan akan mendapat nilai tambah.

"Kalau Presiden benar fokus ekonomi kerakyatan, sudah saatnya hilirisasi. Dampaknya pertama nilai tambah dan kedua membuka lapangan kerja baru," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa bisnis perkebunan sawit mulai dari hulu hingga ke hilir tidak akan pernah rugi. Terlebih lagi, Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa menjadi pasar sendiri bagi produk hilir sawit dalam negeri.

Selain mampu diserap pasar lokal, katanya, produk hilir olahan sawit juga akan terus diterima pasar internasional.

"Meskipun negara barat terus mendengungkan kampanye negatif sawit kita. Jangan khawatir, tidak akan pernah putus permintaan mereka," ujarnya.

Almasdi berharap kunjungan kerja Presiden selama dua hari yang akan tiba di Pekanbaru, Selasa sore, dapat menjadi masukan positif bagi kepala negara untuk memulai rencana industri hilir produk sawit.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan memulai penanaman perdana peremajaan kelapa sawit seluas 328 hektare di Rokan Hilir, Rabu (9/5).

Ketua Panitia Pelaksana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan, Benny Septialdi mengatakan dalam kegiatan penanaman perdana tersebut Presiden akan memberikan bantuan dana PSR, bantuan bibit sawit, benih tumpang sari seperti jagung dan sertifikasi lahan.

Peluncuran peremajaan sawit di Provinsi Riau akan digelar di Desa Kepenghuluan Pelita, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.

Sebanyak 131 kepala keluarga yang tergabung dalam KUD Subur Makmur akan menerima bantuan hibah dana peremajaan sawit dengan total nilai mencapai Rp8,2 miliar untuk 328 hektare.

"Presiden ingin sawit rakyat menjadi lebih produktif dengan hasil panen 10 ton per hektare. Saat ini rata-rata baru satu sampai lima ton, masih jauh," ujarnya.

***4***