Pertumbuhan Ekonomi Riau 2018 Dipediksi Maksimal Hanya 3,25 Persen, Ini Indikatornya

id pertumbuhan ekonomi, riau 2018, dipediksi maksimal, hanya 325, persen ini indikatornya

Pertumbuhan Ekonomi Riau 2018 Dipediksi Maksimal Hanya 3,25 Persen, Ini Indikatornya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia Provinsi Riau memprediksi pertumbuhan ekonomi di daerah ini maksimal bisa mencapai 3,25 persen pada tahun 2018.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 2,75 hingga 3,25 persen dengan memasukkan minyak dan gas," kata Kepala BI Provinsi Riau, Siti Astiyah, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, sektor minyak dan gas hingga kini belum stabil dan bisa saja menglami kontraksi. Namun, pertumbuhan ekonomi Riau memiliki faktor pendorong dari industri kelapa sawit.

Dengan luas lahan sawit di Riau yang sudah lebih dari 2 juta hektare, pemerintah daerah perlu mendorong industri turunan agar mendapat manfaat lebih besar dari komoditi itu. Hal tersebut bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Riau dalam jangka panjang.

"Makanya itu, di luar migas (minyak dan gas) ekonomi Riau bisa tumbuh sampai lima persen," katanya.

Sektor lainnya yang bisa mendorong pertumbuhan Riau adalah dari sektor perdanganan dan keuangan. Sementara itu, dari sektor perhotelan belum bisa memberikan sumbangan yang signifikan untuk perekonomian daerah.

Berdasarkan survei BI, bisnis perhotelan relatif stagnan dan tingkat hunian secara rata-rata masih rendah, yakni berkisar 60 hingga 80 persen.

"Karena Riau tempat persinggahan," ujarnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, BI mencermati tingkat inflasi di Riau yang masih sangat rentan dari sektor pangan. Pertanian Riau memang cukup besar namun untuk pangan belum maksimal. Akibatnya, kebutuhan pangan seperti beras masih sangat bergantung dari pasokan luar provinsi.

Hal ini membuat harga bahan pangan di Riau bisa melonjak apabila ada gangguan pada pasokan, dan juga sangat kebutuhan beras meningkat pada hari-hari tertentu seperti saat Lebaran.

"Inflasi komoditas pangan bahkan sampai satu persen," ujarnya.

Ia menilai, pemerintah daerah perlu juga fokus menyusun kebijakan memperluas lahan untuk pertanian tanaman pangan.

"Riau punya lahan luas. Perlu ada kebijakan untuk penambahan lahan pangan," kata Siti.

***3***