Bupati: Orang Yang Membakar Istana Siak Tidak Waras!!

id bupati orang, yang membakar, istana siak, tidak waras

Bupati: Orang Yang Membakar Istana Siak Tidak Waras!!

Siak (Antarariau.com) - Bupati Siak Syamsuar menyebut orang yang mencoba membakar Istana Siak, Kabupaten Siak, Riau pada Senin siang (8/1) bukanlah orang yang waras.

"Kalau orang waras tidak mungkin dia merusak ini (Istana Siak), tak ada faedahnya. Tapi saya tidak tau lah apa maksud dan tujuan mereka," kata Bupati Siak usai meninjau dan menggelar rapat tertutup terkait peristiwa terbakarnya patung diorama Istana Siak kemarin siang, Selasa.

Dia juga mengutuk perbuatan yang tidak senonoh tersebut karena telah merusak aset cagar budaya. Kata dia, Istana Siak tidak hanya menjadi aset kabupaten Siak ataupun Provinsi Riau, melainkan asetnya nasional.

"Istana Siak tidak hanya cagar budaya Kabupaten Siak melainkan sudah masuk sebagai cagar budaya nasional. Itu artinya ini aset nasional. Bahkan kabupaten Siak sudah masuk dalam kota pusaka Indonesia," ungkap dia.

Dia prihatin masih adanya orang yang bertindak tidak baik terhadap cagar budaya.

"Kami sangat mengutuk tindakan biadab dan tidak terpuji ini. Semoga polisi bisa dengan cepat mengungkap pelakunya," ujar Syamsuar.

Upaya pembakaran Istana Siak diketahui pada Senin siang sekitar pukul 14.45 WIB. Penjaga cepat mengetahui kebakaran itu sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan berat.

Namun, api sempat membakar tirai, karpet dan beberapa patung diorama yang ada di dalam istana.

Salah satu petugas Istana Siak menyebutkan, patung diorama dibuat dan diletakkan di dalam Istana Siak sejak 1989 untuk menggambarkan masa pemerintahan kesultanan saat para pejawat menghadap Sultan.

Patung diorama kesultanan Siak terletak di ruang tengah yang bisa langsung tampak dari pintu masuk. Pada ruang pertama dari pintu masuk depan, pengunjung akan melihat lukisan presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, Sultan Syarif Kasim II dan beberapa lukisan lainnya yang berada di sebelah kanan.

Di ruang berikutnya lah 10 patung diorama berada, yang dipakaikan dengan pakaian khas kerajaan Sultan Siak pada masa dahulunya.

Sedangkan patung diorama yang mengalami kerusakan akibat lalapan api diantaranya Pejawat Kris, Pejawat Payung dan Datuk Bintara Kanan.

Istana Siak Sri Indrapura atau disebut juga "Istana Matahari Timur", merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893.

Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang, ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta.

Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana.

Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.