Pekanbaru (Antarariau.com) - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pekanbaru, merekap kontribusi Kader JKN-KIS sepanjang tahun 2017 masih belum optimal atau baru Rp267.612 per seorang kader dalam mengumpulkan iuran tertunggak rata-rata per bulan.
"Rendahnya kontribusi kader tersebut antara lain terkendala dengan persoalan masyarakat yang kecewa dengan pelayanan kesehatan, alamat peserta yang tidak ditemukan, dan ketidakmampuan ekonomi peserta," Kepala Bidang Penagihan dan Kuangan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pekanbaru, Erwin Fadillah di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Erwin, kendala lainnya yang ditemukan adalah sulitnya kader menemukan peserta yang menunggak karena pindah alamat serta kesadaran peserta yang masih rendah dalam membayar iuran.
Namun demikian, katanya disisi kinerja kader berdasarkan evaluasi tahun 2017 ditemukan bahwa imbal jasa sebelumnya dipandang belum memotivasi Kader JKN secara optimal sehingga perlu penyempurnaan lagi terkait pola besaran imbalan Jasa Kader JKN yang lebih berhasil guna.
"Dengan peningkatan imbal jasa tentunya diharapkan Kader JKN-KIS akan berkerja lebih optimal lagi," katanya.
Sementara itu dari sisi rasio efektivitas biaya yang dikeluarkan untuk mengingat dan mengumpulkan tunggakan iuran masih cukup efisien yaitu rata-rata sebesar 22 persen dari tunggakan iuran yang terkumpul.
Oleh karena itu, ke depan berbagai stratetgi yang harus ditempuh dalam mengoptimalisasikan peran Kader JKN adalah
bersinergi dengan Bank Sampah bagi peserta dengan cara mencicil melalui sampah. Dalam hal ini BPJS Kesehatan akan bekerjasama dengan bank sampah sebagai channel pembayaran dan terlibatnya rekan kader dalam pemungutan iuran.
Berikutnya menggalang kerjasama dengan Usaha Ekonomi Produktif Simpan Pinjam (UEK-SP ) pada tiap kelurahan dan tahap awal akan dimulai pada UEK-SP Kecamatan Payung Sekaki.
Berdasarkan evaluasi kinerja kader JKN sampai dengan November 2017 dari 20-an Kader yang direkut baru sebanyak 11 orang yang aktif, dengan kinerja total penerimaan iuran tertinggi dikelola oleh Kader JKN-KIS Yurmaheni, berikutnya Asnidar dengan total kunjungan tertinggi, serta Igustinari dengan total rekrutmen peserta tertinggi.
Untuk penetapan penerimaan besaran imbalan jasa pengingat iuran dan tambahan bagi kader adalah untuk jumlah kunjungan perbulan yang dimulai dari 75 - 99 orang maka seorang kader akan mendapatkan Rp50 ribu, berikutnya 100-124 orang sebesar Rp100.000, untuk 125-149 peserta sebesar Rp150 ribu hingga jumlah kunjungan 475-499 orang sebesar Rp850 ribu dan lebih dari 500 orang akan memperoleh Rp900 ribu.
Selain itu imbal jasa diterima oleh kader Rp3.500 per keluarga jika mendaftar menjadi peserta JKN dan membayar iuran pertama. Berikutnya Rp500 ribu per bulan diberikan kepada kader JKN-KIS yang ditunjuk KC sebagai supervisor Kader JKN-KIS berdasarkan capaian kinerja.
Seorang kader akan menerima Rp50 ribu bila jumlah kunjungan mencapai minimal 75 kunjungan ke peserta binaan dalam 1 bulan, dan untuk setiap peningkatan 25 kunjungan dalam 1 bulan.
Berdasarkan rekapitulasi rata-rata tingkat kolektibilitas/bulan baru mencapai 51,05 persen, total rekrutmen mencapai 57 sampai dengan November 2017 atau baru tercapai 7 persen dari target ditetapkan 840 pada periode yang sama.
Aktivitas kunjungan penagihan oleh Kader baru mencapai 1.187 sampai November 2017 atau sebesar 13 persen dari 9000 keluarga dari target ditetapkan sampai dengan November 2017.
Untuk aktivitas kader dalam mengumpulkan iuran tercapai sebesar Rp31.622.000 atau baru 0,20 persen dari Rp16.500.000.000 target iuran terkumpul yang ditetapkan. Realisasi imbal jasa terbayarkan baru Rp3.959.000.