Tembilahan (Antarariau.com) - Bukannya mensejahterakan, keberadaan perusahaan yang berinvestasi dibidang perkebunan kelapa sawit dengan pola kemitraan di Kabupaten Indragiri Hilir malah diduga banyak merugikan masyarkat petani.
"Keberadaan perusahaan seharusnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya, bukan malah merugikan dengan pola kerjasama yang hanya manis diawal perjanjian dan iming-iming penghasilan yang menjanjikan," ucap Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu.
Saat ini, sudah cukup banyak masalah yang ditimbulkan oleh kemitraan masyarakat dengan koperasi atau perusahaan di Kabupaten Inhil.
Contohnya seperti sekarang ini, kemitraan yang awalnya manis, bahkan menjanjikan kesejahteraan bagi para petani, sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada. Yang mana kata Junaidi, saat ini sudah banyak bermunculan berbagai persoalan-persoalan yang pada kenyataannya merugikan masyarakat.
"Ini adalah suatu bentuk kerjasama yang awalnya memberikan angin segar pada petani tapi yang dirasakan pahit pada akhirnya, tentulah ini merupakan bentuk kemitraan yang sangat tidak berpihak kepada masyarakat," jelasnya.
Untuk itulah, pemerintah dalam hal ini harus bertindak cepat dan segera melakukan peninjauan ulang terhadap izin dan pola kemitraan yang telah diberlakukan agar penderitaan masyarakat tidak semakin berlarut-larut. (ADV)