25 Warga Kurang Mampu Inhil Dapatkan Pelatihan Tata Busana Kemendikbud

id 25 warga kurang mampu inhil dapatkan pelatihan tata busana kemendikbud

25 Warga Kurang Mampu Inhil Dapatkan Pelatihan Tata Busana Kemendikbud

Tembilahan (Antarariau.com) - Disnakertrans Kabupaten Indragiri Hilir mendukung penyelenggaraan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tata busana atau kursus menjahit yang digelar LKP Lauly Busana.

Kabid Pembinaan dan Ketenagakerjaan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Inhil, Muharom saat membuka resmi PKK tata busana di LKP Lauly Busana, Rabu (11/10) mengatakan, Pada intinya, atas nama pemerintah daerah pihaknya sangat mendukung program bermanfaat tersebut.

"Kami turut senang dengan adanya usaha seperti ini, meski dilakukan secara perdana namun tetap banyak kesempatan untuk berkembang," kata Muharom.

Ia meyakini, dengan modal pandai, banyak tempat untuk berkembang. Sebab menurutnya, saat ini tidak hanya Ijazah yang perlu diprioritaskan untuk mencapai kesuksesan, melainkan kemampuan skill yang pada umumnya memang sudah terdapat dalam diri kita masing-masing.

Selanjutnya, Pimpinan LKP Lauly Busana, Sarlina menerangkan bahwa, program tersebut merupakan salah satu bantuan pemerintah melalui Direktorat Pembinaan dan Pelatihan Dirjen PAUD dan Dikmas-Kemendikbud RI.

"Kita juga sudah terakreditasi pada tahun 2016 lalu dengan nilai B. Dan bulan ini insya Allah, kita kembali menyampaikan ke pusat untuk meminta dukungan pengembangan kedepannya sebagai wadah pembelajaran masyarakat Inhil," ucapnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, kegiatan tersebut sudah berlangsung sekitar empat tahun lalu dengan materi mempelajari cara menjahit sekaligus membordir yang dilakukan secara rutin.

"Sedangkan busana yang dijahit adalah busana anak-anak dan pakaian orang dewasa, pola pembelajarannya selama 200 jam yang dimulai hari ini hingga selesai," paparnya.

Adapun jumlah peserta, diikuti sebanyak 25 orang yang berasal dari Kecamatan Tembilahan Hulu dan didominasi oleh masyarakat yang tidak mampu.

"Kita juga bekerja sama dengan SMKN 1 Tembilahan dengan menerima 10 orang siswa magang. Waktu pembelajaran berlangsung selama enam bulan, 30 persen teori dan 70 persen praktek,"ujarnya.

Usai mempelajari teori dan praktek, para peserta akan diuji serta diberikan sertifikat. (ADV)