Kampanye Hitam CPO Rugikan Riau

id kampanye hitam, cpo rugikan riau

Pekanbaru, 8/4 (ANTARA) - Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan kampanye hitam kelapa sawit (crude palm oil/CPO), yang dilakukan beberapa lembaga swadaya masyarakat, sangat merugikan Provinsi Riau sebagai salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. "Kampanye hitam itu sangat merugikan karena kelapa sawit adalah komoditas andalan Riau," kata Rusli Zainal kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis. Rusli mengatakan hal tersebut terkait kampanye dari lembaga internasional seperti Greenpeace yang menuding CPO Indonesia tidak ramah lingkungan di Eropa beberapa waktu lalu. Hal tersebut berbuntut pada pemutusan kontrak ekspor CPO Sinar Mas oleh produsen makanan Nestle. Gubernur Riau mengatakan isu negatif tersebut tidak bisa terus dibiarkan karena akan berdampak pada penerimaan daerah dari komoditas sawit. Sebabnya, ekspor CPO dari Riau selama ini selalu menjadi yang tertinggi dari ekspor nonmigas yakni mencapai sekitar 5,48 miliar dollar AS selama tahun 2009. Luas perkebunan sawit di Riau kini mencapai sekitar dua juta hektare, atau 30 persen dari luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Selain itu, ia mengatakan kampanye hitam tersebut dikhawatirkan juga akan berimbas pada penurunan pendapatan petani lokal. Sebabnya, isu negatif tersebut mulai berpengaruh terhadap harga sawit Riau yang turun dalam dua pekan berturut-turut. Padahal selama sejak awal Januari lalu, harga sawit lokal terus mengalami peningkatan. "Pemprov Riau akan terus mengkampanyekan kepada investor bahwa isu itu tidak benar," ujarnya. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Riau, harga sawit Riau di tingkat petani pada awal April turun rata-rata Rp29,93 per kilogram (kg), setelah pekan lalu juga mengalami penurunan sebesar Rp3,68 per kg. Penurunan itu dipengaruhi harga CPO yang mengalami penurunan dari sebelumnya Rp6.775,67 per kg menjadi Rp6.675,04 per kg.