Wow... Dalam Satu Hari Transaksi Perikanan Rohil Mencapai Rp3 Miliar!!

id wow dalam satu hari transaksi perikanan rohil mencapai rp3 miliar

Wow... Dalam Satu Hari Transaksi Perikanan Rohil Mencapai Rp3 Miliar!!

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau menyebutkan transaksi atau jual beli ikan di Kabupaten Rokan Hilir mencapai Rp3 miliar per hari, yang terdiri dari beragam jenis ikan baik kelautan maupun budidaya.

"Hal ini menunjukkan, bahwa potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Riau sangat besar dan menjanjikan sekali jika dapat diolah secara optimal," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Nafilson di Pekanbaru, Selasa.

Selain Kabupaten Rokan Hilir, lanjutnya, Kabupaten yang juga memiliki potensi kelautan dan perikanan yang menjanjikan adalah Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan daerah perbatasan antara Riau dengan Provinsi tetangga yaitu Provinsi Jambi dan Kepulauan Riau (Kepri).

"Potensi produksi Kelautan Riau pertahunnya tercatat 14.000 ton per tahun, sedangkan perikanan budidaya pertahunnya mencapai 40.000 ton, dan jumlah ini setiap tahunnya menunjukkan trend meningkat," sebutnya.

Untuk potensi perikanan budidaya, sebutnya, saat ini Pemerintah Provinsi Riau tengah berfokus mengupayakan pemenuhan permintaan benih ikan.

"Permintaan benih ikan saat ini sangat tinggi, seperti benih ikan lele, patin, baung, gurame, mas maupun ikan nila yang dapat dibudidayakan oleh masyarakat dan hal ini merupakan peluang ekonomi," ujarnya.

Ia memaparkan untuk pembenihan ini, Dinas Kelautan dan Perikanan memiliki dua instansi yang terdiri atas pembenihan ikan air tawar dan payau.

Kemudian, pembenihan ikan juga terdapat di Balai Benih Ikan (BBI) di daerah Pulau Rupat seluas 13 hektar, namun penggunaannya juga belum optimal.

"Kami berencana mengajukan proposal kepada Kementerian kelautan dan perikanan, untuk melakukan pembangunan secara kolektif mulai dari pembibitan, pembesaran, pengolahan, pengawasan serta pelabuhan perikanan," sebutnya.

Menurut dia jika sudah terkoneksi, tentu nantinya secara tidak langsung dapat meningkatkan PAD Riau.

Disamping itu, dengan adanya lokasi pembenihan, pembibitan maupun pembesaran ikan diharapkan kebutuhan pangan ikan masyarakat Riau dapat terpenuhi.

"Tidak lagi ditopang dari provinsi tetangga seperti saat ini, yaitu dari Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ucapnya.