Buaya Dua Meter Gegerkan Warga Dumai

id buaya dua, meter gegerkan, warga dumai

Buaya Dua Meter Gegerkan Warga Dumai

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Warga di Jalan Meranti Darat Kota Dumai, Provinsi Riau, menangkap seekor buaya muara liar berukuran sekitar dua meter yang bersembunyi dari dalam sebuah parit lingkungan pemukiman setempat, Jumat.

Informasi dihimpun, hewan reptil raksasa itu pertama kali dilihat oleh seorang warga bernama Sunar pada Jumat (10/2) sekitar pukul 07.00 Wib disaat melintasi Jalan Meranti Darat itu.

"Awalnya saya melihat buaya itu berenang dalam parit, dan temuan ini langsung diberitahukan kepada warga lain dan ketua rukun tetangga," kata Sunar kepada pers.

Penangkapan buaya diperkirakan berusia dewasa itu sontak membuat kaget warga setempat dan menjadi tontonan sehingga membuat Jalan Meranti Laut di Kelurahan Simpang Tetap Darul Ikhsan macet.

Binatang buas diduga sudah lama berkeliaran di parit ini akhirnya bisa ditangkap warga secara bersama-sama selama lebih kurang 90 menit dengan cara membuat kurungan dari besi di dalam selokan air itu.

Setelah hewan buaya ini ditangkap beramai ramai, selanjutnya diserahkan warga kepada instansi berwenang untuk penanganan lebih lanjut.

Diduga tidak hanya seekor buaya hidup di lingkungan parit pemukiman tersebut karena warga setempat beberapa waktu lalu juga dihebohkan isu penemuan telur buaya telah menetas.

Warga di Kecamatan Dumai Barat ini khawatirkan keberadaan buaya lain di lingkungan mereka karena isu penemuan telur menetas tersebut, dan kondisi parit langsung tembus ke laut, sehingga berharap instansi terkait segera menindaklanjuti.

Diketahui bahwa kawasan Meranti Laut ini daerah langganan banjir yang kerap menggenangi ruas jalan dan pemukiman ketika hujan deras atau pasang air laut, bahkan warga juga pernah temukan ikan pari seberat 11,5 kilogram.

Kehadiran hewan dilindungi ini beberapa kali pernah terjadi di Dumai, terakhir adalah buaya peliharaan warga di Jalan Nelayan Darat berusia sekitar 23 tahun, dan kini sudah dievakuasi petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Maret 2015 lalu.