Lestarikan Budaya, Pemkab Meranti Gelar "Bokor Music World Festival 2016"

id lestarikan budaya pemkab meranti gelar bokor music world festival 2016

Lestarikan Budaya, Pemkab Meranti Gelar "Bokor Music World Festival 2016"

Selatpanjang (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menggelar "Bokor Music World Festival 2016" sebagai ajang melestarikan budaya masyarakat setempat.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk upaya bersama melestarikan kearifan lokal, khususnya di Desa Bokor yang tidak pernah absen mengangkat potensi lokal daerahnya," ujar Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim lewat surat elektroniknya usai membuka secara resmi acara Bokor World Music Festival 2016 di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Minggu.

H. Said Hasyim menjelaskan Pemkab Meranti mengucapkan terima kasih kepada seluruh musisi, sanggar musik yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang turut berpartisipasi langsung dalam helat di Desa Bokor.

Menurut dia, salah satu keunikan tampilan terdapat pada tradisi lari diatas tual sagu, yang telah meraih Rekor MURI 2015. Selain Meranti berhasil memecahkan rekor MURI cipta kuliner sagu sebanyak 369 jenis makanan dan minuman awal November 2016.

Lebih jauh dikatakan Wakil Bupati, di tangan seniman tradisional lah identitas bangsa ini selalu terpelihara, dan itu merupakan sebuah tantangan berat yang ada dipundak para seniman, dalam mensosialisasikan seni budaya kepada masyarakat agar lebih mencintainya.

"Kita harap melalui tangan para seniman tradisional akar budaya Indoneisa yang menjadi identitas bangsa tidak lekang dimakan zaman," tegasnya.

Ia berpesan kepada penyelenggara Bokor World Music Festival 2016, Sanggar Bathin Galang, jangan pernah letih menyelenggarakan kegiatan guna mengangkat seni dan budaya daerah karena seni dan budaya merupakan aset daerah bahkan negara.

"Keberadaan seniman harus diperhatikan untuk menjaga tembok jati diri Indonesia. Dan kesenian merupakan jembatan penghubung dari satu generasi kegenerasi lainnya agar tidak pupus tergerus zaman," katanya menambahkan.

Masyarakat juga dimintakan untuk senantiasa menjaga sumber daya alam yang ada, potensi ini menurutnya dapat dimaksimalkan untuk mengangkat ekonomi masyarakat. Selain itu Ia juga mengajak untuk generasi muda menghilangkan faham premodialisme dan edosentrisme dengan tetap mempertahankan budaya melayu yang terkenal dengan keramahan dan sopan-santun sehingga mampu memberikan kesan baik kepada para pendatang agar mau berkunjung kembali ke Meranti.

"Perlihatkan sopan santun dan keramahan serta karya-karya yang menarik kepada para pendatang (wisatawan) sehingga mereka mau berkunjung kembali ke Desa Bokor," imbuhnya.

Festival Sungai Bokor kali ini seperti dikatakan Sopandi selaku Ketua Panitia Pelaksana, mengambil tema "Menghulu Bokor dalam sebuah tradisi" mengandung arti pergi ke Bokor untuk melestarikannya.

"Semoga lewat ivent ini Desa Wisata Bokor dapat lebih dikenal di dunia," Harap Sopandi.

Adapun para musisi dan grup Band yang akan tampil dalam Ivent internasional itu diantaranya Persahabatan Project Perancis, musisi dari Selandia Baru, Meksiko, Waless, Malaysia, Polandia, Rumania, serta musisi lokal Kalila Projek Medan, Aceh, Forum Kompang Batam, Sumbar, Jabar, Solo, Malang Jatim, Kemas Meranti, Pekanbaru Sagu Band dan lainnya.