Distanak Pekanbaru Bentuk Dokter Hewan Cilik Di Beberapa Kecamatan

id distanak pekanbaru, bentuk dokter, hewan cilik, di beberapa kecamatan

Distanak Pekanbaru Bentuk Dokter Hewan Cilik Di Beberapa Kecamatan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau membentuk dokter hewan cilik di beberapa kecamatan setempat yang rawan Hewan Penular Rabies (HPR) guna pencegahan.

"Saat ini Distanak telah membentuk 30 dokter hewan cilik di Pekanbaru tepatnya pada Kecamatan Tenayan Raya," kata Kepala Distanak Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut El, dibentuknya dokter hewan cilik ini di kecamatan sebagai perpanjangan tangan Distanak dalam memberikan pendidikan tentang penularan Rabies kepada masyarakat terutama keluarganya.

"Anak-anak akan mudah memahami dan mengingatkan temannya dan saudara serta orangtua di rumah," kata El lagi.

Pembentukan dokter hewan cilik ini sengaja dilakukan pada daerah rawan, diharapkan pada akhirnya mampu menekan jumlah kasus gigitan Rabies di Pekanbaru.

Ia menjelaskan saat ini Distanak telah membentuk 30 dokter hewan cilik di Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Tenayan Raya.

"Karena kecamatan itu memiliki kasus Rabies tertinggi," tegas El.

Ia juga menyebutkan daerah yang rawan Rabies, lainnya yakni Kecamatan Tenayan Raya, Rumbai, Tampan dan Payung Sekaki.

Menurut El wilayah tersebut termasuk padat penduduk dan banyak memelihara HPR seperti kucing dan anjing.

Ia juga menyebutkan pembentukan dokter hewan cilik merupakan program pertama dari Disnak Pekanbaru sehingga wilayah setempat bebas Rabies.

"Dipilihnya anak, terutama siswa sekolah mereka akan menjadi duta tanggap rabies untuk memberikan sosialisasi kepada temannya di sekolah. Bahkan kepada masyarakat dan keluarga," ujar El Syabrina.

Ia menganalisa penyakit Rabies banyak terjangkit pada anak-anak. Sebab mereka sangat dekat dengan hewan.

"Selain itu, kasus penderita rabies banyak didapatkan pada anak-anak. Oleh karena itu, sasaran sosialisasi lebih ke arah mereka," katanya menambahkan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pekanbaru ada dua orang meninggal akibat Rabies pada tahun 2016. Mereka adalah anak-anak.

"Anak-anak ini dekat dengan hewan peliharaannya tanpa rasa takut. Serangan hewan tidak bisa dihindari. Karena itu jika mereka diberi pemahaman sebagai dokter hewan maka akan waspada," tegasnya mengakhiri.