Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau diminta untuk memantau dan mengawasi takjil ramadan untuk menghindari jajanan yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya untuk kesehatan.
"Sebaiknya instansi terkait turun langsung ke pusat jualan pebukaan puasa," kata ketua DPRD Kuantan Singingi (Kuansing), Andi Putra di Teluk Kuantan, Rabu.
Ia mengatakan, saat bulan puasa banyak pedagang bermunculan dan menjajakan sejumlah makanan baik kue maupun minuman untuk bekal berbuka, namun tingkat kesehatan dan kualitasnya belum terjamin untuk itu perlu dipantau dengan baik.
Masyarakat masih banyak yang mencari makanan ringan, siap saji yang di perjual belikan oleh penjual di berbagai tempat dengan harga yang berpareasi bahkan murah sekalipun, minimnya pengetahuan bisa membuat warga membeli takjil sembarangan.
" Tim pengawasan harus turun kesejumlah pasar dadakan," sebutnya.
Salah satu warga Kuansing Nariman mengatakan, minuman dan makanan sangat beragam di pasar maupun pedagang dadakan untuk mengais rezeki dibulan Ramadhan, khawatirnya dagangan itu tidak terjamin kualitasnya.
" Dengan adanya tim dari instansi terkait meninjau sejumlah pasar maka pihak pedagang akan menjaga kualitas jualannya," sebut Nariman.
Menurutnya, warga pada sore jelang berbuka memadati sejumlah tempat yang menjajakan berbagai menu, tinggal masyarakat memilih dan sesuai kebutuhan, namun terlihat ada warga yang kurang memperhatikan mutu maupun layak makan atau tidak yang khawatirnya ada yang menggunakan formalin.
"Sebelum berdampak, sangat positipjika ada tim pengawas," ucapnya.
Salah satu pedagang makannan berbuka Yanti menyebutkan, bahwa dirinya berjualan sejak puasa pertama, hasil jualan lumayan besar untuk tambahan ekonomi keluarga.
"Saya untung, tetapi untuk menghadapi lebaran Idil Fitri," sebutnya.
Dijelaskan Yanti, dirinya berjualan bukan karena keahlian membuat kue ataupun minuman tetapi karena ingin mengais rezeki. (ADV)