Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau mengimbau supaya pemerintah bisa meningkatkan kreatifitas karet untuk menjaga kualitasnya agar tetap diminati selera pasar.
"Menurut saya pemerintah harus tingkatkan kreatifitas, seperti peremajaan karet agar kualitas tetap baik supaya karet tetap diminati konsumen," ujar Anggota Komisi B DPRD Riau, Karmila Sari, Pekanbaru, Kamis.
Lebih lanjut, Agar karet alam tetap bisa diminati pasar dan konsumen maka harus ada perawatan. Karena saat berbicara soal harga maka kualitas juga harus ditingkatkan.
"Karet alam kan tidak bisa dibuat semacam karet sintetis yang punya jangka waktu dalam pembuatannya. Dan konsumen serta selera pasar pasti mencari karet yang kualitasnya bagus," tambah Karmila.
Legislator ini juga mengatakan bahwa pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) harus turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan pada petani-petani karet.
"Agar kualitas karet tidak di rusak oleh petani-petani yang nakal maka disperindag harus turun ke lapangan langsung. Hal tersebut akan merusak kredibilitas kelompok pengumpul karet tadi," ucapnya.
Nanti bisa disampaikan dengan cara penyuluhan terhadap dampak merusak karet. Katanya lagi, jika kredibiltas karet Riau sudah rendah maka pasar tidak akan mau melirik lagi dan akhirnya orang beralih mencari perkebunan yang lain.
"Jadi penyuluhan-penyuluhan seperti itu harus dilakukan oleh Disperindag, terus ada pantauan-pantauan terhadap petani nakal. Karena ulah mereka itu akan merusak pencitraan kelompok tani yang lainnya," tambahnya.
Kemudian ia mencontohkan kepada "brand dan image" sawit Indonesia yang mulai kurang bagus dimata negara lain karena membuka lahannya dengan cara dibakar sehingga kurang baik dan tidak ramah lingkungan.
Hal tersebut akan membutuhkan biaya yang besar lagi untuk memperbaiki nama baik tersebut dan mendapatkan "image" yang bagus itu sangat susah dilakukan dan butuh waktu.
"Jadi jangan sampai kejadian di sawit keulang lagi sama karet," tuturnya.
Menurutnya, semakin meningkatkannya permintaan karet sintetis akhir-akhir ini tergantung dari permintaan pasar. Katanya lagi bahwa konsumenlah yang akan menentukan.
"Apa mereka memilih karet alam atau sintetes, untuk itulah pemerintah harus membuat kebijakan, salah satunya dengan melakukan peremajaan tersebut," tutupnya. (Nella Marni)