Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau membenarkan PT Chevron Pacific Indonesia telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK, demi menjalankan organisasi baru perusahaan dan akibat melemahnya harga minyak dunia.
"Kita belum dapat laporan dari Chevron, tapi kami akui tindakan efisiensi harus dilakukan karena roda organisasi baru dan harga minyak dunia yang masih anjlok," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Riau, Rasidin Siregar di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan, perusahaan multinasional di sektor minyak dan gas bumi (migas) berasal dari Amerika Serikat tersebut melakukan efisiensi terhadap para tenaga kerja dengan memberi tawaran untuk pensiun dini.
Dengan memberi formulasi pensiun dini bagi karyawan Chevron aktif, namun tidak masuk dalam organisasi perusahaan baru seperti gaji dan tunjungan untuk masa satu tahun kerja, pihaknya menganggap wajar.
Sebab cara efisiensi ditawarkan kepada seorang pekerja oleh perusahaan migas tersebut dinilai tidak dengan merugikan sebelah pihak karena karyawan menginginkan pensiun dini.
"Kami dapat informasi, banyak karyawan ajukan pensiun dini karena formula seperti ini sama sekali tidak merugikan pihak manapun terutama pekerja sendiri," ucap dia.
Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) di Provinsi Riau pekan lalu mengklaim, Chevron mulai merealisasikan PHK terhadap 740 lebih karyawan terhitung 31 Maret 2016.
"Terhitung mulai hari Jumat (1/4) ada 740 orang secara nasional tidak lagi bekerja di Chevron," papar Ketua Sarbumusi Basis Chevron Pacific Indonesia Riau, Nofel.
Dia menjelaskan, total jumlah karyawan terkena PHK perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut terdiri dari 500 orang lebih karyawan berada di Kalimantan dan 200 orang lebih pekerja di Riau.
Senior Vice President, Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia, Yanto Sianipar sebelumnya mengatakan, perusahaan migas itu kini tengah melakukan kajian terhadap semua model bisnis dan operasi.
"Latar belakangnya bukan hanya karena harga minyak yang rendah, melainkan sejak tahun lalu kami sudah melakukan tinjauan terhadap bisnis dan operasi di lapangan," katanya.
Berita Lainnya
Disnakertrans Provinsi Riau catat pengangguran capai 132.450 orang
13 April 2024 19:17 WIB
UMP Riau 2024 sebesar Rp3.294.625
22 November 2023 21:18 WIB
Pengangguran terbuka di Riau turun 3.460 orang
25 September 2023 7:54 WIB
Komisi V dorong Disnakertrans entaskan pengangguran dan kecelakaan kerja
20 July 2023 4:29 WIB
Kecelakaan kerja di PHR, Disnaker Riau lakukan investigasi
10 June 2023 7:19 WIB
Wahai perusahaan di Riau, segera bayarkan THR
10 April 2023 22:06 WIB
Antisipasi kecelakaan kerja, Disnakertrans Riau bentuk Satgas K3
05 March 2023 15:20 WIB
Disnaker Riau turunkan tim olah lokasi kecelakaan kerja maut di Blok Rokan
25 February 2023 22:00 WIB