Empat Indikator Acuan Tim Penilai Lomba BBGRM

id empat indikator, acuan tim, penilai lomba bbgrm

Empat Indikator Acuan Tim Penilai Lomba BBGRM

Siak Hulu, (Antarariau.com) – Ada empat indikator yang menjadi acuan tim penilai Lomba Bulan Bakti Gotong Royong (BBGRM) tingkat provinsi Riau. Diantaranya yaitu bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan agama, serta bidang lingkungan hidup.

Hal itu dikatakan Azhari Basri selaku ketua rombongan tim penilai lomba BBGRM pada saat melakukan penilaian di Desa Desa Baru Kecamatan Siak Hulu yang menjadi perwakilan dari Kabupaten Kampar, Kamis (24/3).

Turut hadir juga Camat Siak Hulu Fajri Adha, Kepala Desa Desa baru M. Haris CH, Kepala Desa se-Kecamatan Siak Hulu beserta pengurus TP PKK Kabupaten Kampar.

“Intinya sebenarnya ada 2 hal di lomba BBGRM, 80 persen itu adalah partisipasi dari masyarakatnya, 20 persen lagi baru partisipasi/dukungan dari pemerintahnya. Dalam hal ini pemerintah hanya memberikan rangsangan saja/mendorong dari belakang,” katanya.

Azhari menjelaskan, inilah bedanya lomba BBGRM dengan lomba desa. Kalau lomba desa yang dilihat itu Kemajuan desanya, kalau BBGRM Yang kita lihat keaktifan kemajuan masyarakatnya.

“Semua aspek inilah nantinya yang kita lihat, dan menjadi penilaian yang paling utama,”tambahnya.

Lebih lanjut, kata dia, penilaian ini hendaknya nanti dapat dijadikan pemacu semangat dalam pengabdian dan pencapaian kinerja sebagai abdi masyarakat, pelayan masyarakat dan pelaksana pembangunan yang menyangkut ke sosial kemasyarakatan.

“Yang Paling terpenting lomba ini pun dilaksanakan untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Kepala BPMP Bangdes Provinsi Riau Sudarman mengatakan, kalau kita berbicara mengenai BBGRM, ini adalah suatu lomba yang dilaksanakan dari tingkat desa hingga tingkat nasional.

"Yang paling menjadi perhatian itu sebenarnya dari segi ekonomi. Karena dari ekonomi ini semuanya bisa dilaksanakan, diawali dengan gotong royong, rasa kebersamaan. Kalau rasa kebersamaan dan gotong royong itu sudah ada, apapun kegiatan di masyarakat dapat kita lakukan,” katanya.

Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat itu, tentunya dengan melalui badan usaha masyarkat milik desa. Pengurusnya harus betul-betul memahami karakter dan budaya masyarakatnya. Masyarakat itu maunya instan.

“Artinya kalau mereka mau meminjam uang, maunya dapat pada hari itu juga, demikian pun kalau mereka mau menabung bisa dilakukan kapan saja, dengan kondisi seperti ini yang harus musti dipahami oleh pengurus,” sebutnya.

Selanjutnya, Bupati Kampar yang diwakili Kepala BPMPD kabupaten kampar Surya Budhi mengatakan, awalnya ia juga sangsi dengan ditunjuknya Desa Desa baru ini menjadi Desa perwakilan Kabupaten Kampar untuk mengikuti lomba BBGRM ditingkat Provinsi.

“Tetapi setelah kami sama-sama turun dengan Ketua TP PKK kabupaten Kampar meninjau langsung Desa Desa baru ada nilai plusnya. Kepala Desa bersama Ketua TP PKKnya bisa menjadi motivator untuk menggerakkan masyarakatnya untuk menggali potensi yang ada di desa itu,” pungkasnya.(adv)