Pelayanan RSUD Kuansing pada Pasien Terkendala Ketersediaan Obat

id pelayanan rsud kuansing pada pasien terkendala ketersediaan obat

Pelayanan RSUD Kuansing pada Pasien Terkendala Ketersediaan Obat

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, menyatakan tetap melayani pasien dari peserta BPJS Kesehatan, namun terkendala akibat ketersediaan obat terputus karena minimnya anggaran.

"Pelayanan tetap optimal di RSUD, (tapi) obat yang tersedia untuk pesien BPJS terbatas," kata Sekretaris Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuantan Singingi (Kuansing) Armen Suheri di Teluk Kuantan, Rabu.

Ia mengatakan, masyarakat Kuansing yang berobat mengunakan kartu BPJS mungkin merasa kecewa karena saat ini pelayanan kurang maksimal khususnya yang membutuhkan obat untuk sejumlah penyakit dalam karena kehabisan stock apotik RSUD, hal ini terjadi hampir setiap terjadi.

Pihak RSUD mengusulkan anggaran mencapai Rp7 miliar setiap tahun, tetapi direalisasikan hanya berkisar Rp1,5 miliar hal ini sangat tidak memungkinkan untuk membeli obat sebagai kebutuhan satu tahun bagi pasien BPJS yang setiap tahun mengalami peningkatan.

"Akibatnya, pelayanan yang diberikan seolah tidak memuaskan, sementara sejumlah apotik maupun instansi terkait tidak mau memberikan hutang obat," sebutnya.

Obat yang dirasakan ketersediaannya sangat kurang sejak Desember 2015 hingga Maret 2016, ini adalah berkaitan dengan obat mahal untuk penyakit dalam dan syaraf apalagi jika terjadi bedah atau operasi, melihat kondisi ini pihak RSUD telah melakukan pertemuan dengan sejumlah instansi terkait agar mendapatkan solusinya.

Wakil Bupati Kuantan Singingi Zulkifli telah menggelar rapat untuk itu dan saat ini tengah memperjuangan kepihak provinsi, karena anggaran APBD II belum bisa dipakai, harapannya semua pihak bisa memaklumi dan memberikan jalan keluarnya.

Menurut Keala Bidang Pelayanan Medis RSUD Waryuzal mengatakan, anggaran untuk RSUD tahun 2014 hanya Rp1,9 miliar sedangkan untuk tahun 2016 menurun menjadi Rp1,4 miliar, hal ini tidak memungkinkan bisa mencukupi kebutuhan obat bagipasien BPJS sementara untukpasien umum tetap berjalan dengan baik karena mereka bayar cash.

"Kami sangat berharap kedepannya perhatian Pemerintah Daerah Kuansing lebih optimal dan dapat mengucurkan anggaran sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Ditambahkannya, terkait dengan tenaga medis yang ada, RSUD telah memiliki 13 Dokter spesialis sehingga diyakini sangat memadai dalam memberikan pelayanan terbaik untuk kepada masyarakat yang berkaitan dengan segala macam penyakit. (ADV)