Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan merangkul siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mensukseskan program bela negara yang digagas oleh Kementerian Pertahanan RI.
"Untuk bela negara saya wajibkan kepada Batalyon Infanteri dan Batalyon Tempur menggalang anak-anak SMP dan SMA mengikuti program bela negara," kata Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung kepada Antara di Korem 031/WB Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan program bela negara yang jajarannya lakukan tersebut dimodifikasi dalam beragam jenis kegiatan seperti "Out Bond". Ia mengatakan langkah yang telah dilakukan sejak program itu dicanangkan pada 2015 lalu itu merupakan langkah efektif untuk menangkal siswa dari beragam pengaruh buruk.
"Seperti yang kita ketahui, pengaruh narkoba telah menjamur kemana-mana. Dengan merangkul siswa-siswi tersebut maka kita mencoba memerangi pengaruh buruk dari dalam," jelasnya.
Menurutnya dalam program bela negara tersebut jajarannya menanamkan wawasan kebangsaan serta kedisplinan yang kuat sehingga nantinya dapat dijadikan kader untuk program yang sama pada tahun mendatang.
Sementara itu, dalam menggalang siswa bergabung pada program itu, Panglima Kodam I/Bukit Barisan yang merupakan Komando wilayah Pertahan meliputi Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri itu tidak mematok target khusus. "Kita rangkul sebanyak-banyaknya untuk bergabung dalam bela negara," tegasnya.
Sebelumnya Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menargetkan 200 juta warga mengikuti program bela negara yang digagas oleh kementeriannya.
"Program itu sudah terlaksana. Targetkan 200 juta warga," kata Ryamizard menjawab Antara disela-sela kunjungannya di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Target jumlah warga Indonesia yang mengikuti program bela negara meningkat 100 persen, karena pada Oktober 2015 Menhan menyatakan akan ada sebanyak 100 juta warga yang mengikuti program tersebut dalam 10 tahun ke depan.
Mantan kepala staf TNI AD tersebut mengatakan, program itu sebagai upaya penggentar bagi pihak asing yang berusaha mengganggu kepentingan nasional. "Untuk menakutkan orang," ujarnya singkat ketika ditanyakan tujuan dari program bela negara.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan akan membentuk 4.500 kader pembina bela negara di 45 kabupaten/kota seluruh Indonesia dengan target 100 juta kader hingga 10 tahun ke depan, dan para akan menyebar ke seluruh daerah tersebut untuk membentuk sikap para calon anggota bela negara.
Sementara itu, Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi mengatakan bahwa program bela negara di Riau terus berjalan. "Setiap hari kita selalu menerima permintaan untuk melatih bela negara," katanya.
Lebih lanjut dia mengimbau kepada warga Riau yang bersedia mendapatkan pelatihan program bela negara agar dapat berkoordinasi dengan jajarannya.
Meski ditatar TNI, Nurendi mengatakan program bela negara tidak selalu berkaitan dengan kegiatan fisik. "Pelatihannya tidak selalu berkaitan dengan program fisik, namun juga bisa nonfisik. Intinya agar peserta bela negara mengedepankan kedisiplinan," ujarnya.
Berita Lainnya
Pangdam Cenderawasih sebut KKB Intan Jaya miliki 13 pucuk senjata api
25 January 2024 16:09 WIB
Panglima TNI mutasi 183 perwira tinggi, termasuk pangdam dan kapuspen
19 December 2023 16:11 WIB
Pangdam Udayana nyatakan anggota yang berpolitik praktis undur diri dari TNI
10 November 2023 13:33 WIB
Pangdam Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan ingatkan Babinsa terkait netralitas jelang Pemilu
26 September 2023 10:29 WIB
Pangdam Cenderawasih tegaskan tidak ada operasi militer di wilayah Kodam XVII
21 July 2023 13:12 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono ganti Pangkogabwilhan III hingga Pangdam Cenderawasih
03 May 2023 12:50 WIB
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman ganti dua Pangdam
24 March 2023 16:22 WIB
Presiden Jokowi kembali wanti-wanti kapolda-pangdam jika terjadi kebakaran hutan dan lahan
08 February 2023 11:18 WIB