Ternyata Sudah 6 Tahun Hotel Lucky Star Bagansiapiapi Tanpa IMB

id ternyata sudah, 6 tahun, hotel lucky, star bagansiapiapi, tanpa imb

Ternyata Sudah 6 Tahun Hotel Lucky Star Bagansiapiapi Tanpa IMB

Rokan Hilir (Antarariau.com) - Keberadaan Hotel Lucky Star yang berada di Jalan Perniagaan Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau ternyata selama ini tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan bebas beroperasi selama enam tahun.

Bukan hanya itu, tempat ini selain dijadikan hotel, namun juga menjadi tempat hiburan malam seperti karaoke yang dihiburi wanita malam penghibur lelaki hidung belang.

Tidak adanya izin IMB hotel tersebut dibeberkan langsung oleh Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Rohil Syahrial, ia mengatakan bahwa pemilik hotel ini telah menggunakan penyalahgunaan izin.

Seharusnya, kata Syahrial, pemilik hotel itu hanya dibenarkan membangun rumah biasa, karena mereka mengurus IMB untuk rumah dan bukaan perhotelan.

"Lucky Star ini izinnya hanya tempat tinggal, tidak ada izin hotelnya, ini harus ditelusuri lebih lanjut," ujarnya, Kamis.

Pihaknya hanya bisa menunggu perbaikan izin tersebut dari pemilik hotel, bahkan dari catatannya bahwa izinnya sampai sekarang sudah mati dan tidak pernah diurus oleh pemiliknya.

Syahrial menambahkan, untuk menertibkan keberadaan hotel ini BMP2T akan melakukan koordinasi telebih dahulu dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rohil dengan membuat tim gabungan bersama instansi terkait agar sekaligus menertibkan bangunan liar lainnya.

"Tidak ada IMB berarti kita tidak dapat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kalau izinnya diurus, maka kita akan dapat retribusi. Bukan cuma itu, hotel itu juga tidak punya izin tempat usaha dan izin HO (gangguan)," jelasnya.

Sementara itu pemilik hotel Lucky Star, Ahua mengaku kalau izinnya sudah lengkap, namun ia beralasan tidak mengetahui kalau dirinya melakukan penyalahgunaan izin dari izin bangunan tempat tinggal menjadi izin usaha perhotelan.

Dari keterangannya juga tampak terbelit-belit dalam memberikan penjelasan, bahkan ia meminta agar masalah ini tidak diperpanjang dengan alasan pihaknya telah menyediakan lapangan kerja yang dapat membantu masyarakat Rohil untuk bekerja ditempatnya.

"Kitakan disini menciptakan lapangan pekerjaan, tapi kalau memang disuruh tutup kita siap ditutup," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.