Oknum TNI Buat Candaan Ada Bom Lion Air Diperiksa Intensif

id oknum tni buat candaan ada bom lion air diperiksa intensif

Oknum TNI Buat Candaan Ada Bom Lion Air Diperiksa Intensif

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Oknum anggota TNI berinisial S yang sebelumnya membuat isu candaan bom di kabin pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-141 di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau masih terus diperiksa intensif di Detasemen Polisi Militer TNI AD Pekanbaru.



"Hingga malam ini kita masih terus memeriksa yang bersangkutan dan kita belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena pemeriksaan masih berlangsung," jelas Komandan Detasemen Polisi Militer TNI AD Pekanbaru Letkol CPM Johny JP Pelupessy kepada Antara di Pekanbaru, Jumat malam.



Dia mengatakan dari pemeriksaan itu nantinya disimpulkan apakah yang perwira TNI berinisial S berpangkat Mayor itu bersalah atau tidak. Dia menegaskan, jika terbukti bersalah maka yang bersangkutan pasti akan dikenakan sanksi tegas.



Sementara itu terkait rencana penerbangan tujuan Mayor S ke Medan pada Jumat siang tadi, dia mengatakan masih terus menelusuri apakah tujuan itu merupakan bagian dari tugas atau tidak. "Tentunya jika bagian dari tugas, maka akan ada surat jalan," ujarnya.



Sementara itu, Manager Operasi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengatakan sesuai undang-undang penerbangan nomor 1 tahun 2009, maka penumpang yang dengan sengaja mengganggu atau membahayakan penerbangan dapat diancam hukuman satu tahun penjara.



"Yang bersangkutan bisa diterapkan dengan UU Penerbangan tahun 2009. Namun, kita percayakan pemeriksaan itu ke Denpom TNI," tukasnya.



Sebelumnya Lion Air JT 141 tujuan Pekanbaru-Medan yang sedianya diberangkatkan pada pukul 14.25 WIB harus tertunda akibat salah seorang penumpang berkelakar membawa bahan peledak.

Akibatnya seluruh penumpang berikut bagasi terpaksa diturunkan kembali karena ada dugaan bom di dalam pesawat sesaat akan lepas landas.



Hasturman Yunus menjelaskan seluruh penumpang, isi bagasi serta kargo diturunkan dan diperiksa ulang untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.



Menurut dia, dugaan tersebut ternyata adalah candaan salah satu penumpang yang kini sudah diamankan.



Hasturman menjelaskan bahwa hal itu terjadi pada saat pesawat parkir di area D6 Bandara Pekanbaru ketika proses "boarding" sekitar pukul 14.40 WIB, seorang penumpang pria yang duduk di kursi pesawat nomor 18B masih memegang tas sandangnya. Kemudian pramugari meminta agar tas itu disimpan dibagasi atas demi kenyamanan penumpang yang diketahui berinisial S itu.



"Saat pramugari berusaha menyimpan tas tersebut, pria itu bercanda dengan mengatakan agar berhati-hati karena jika terjatuh akan meledak," jelasnya.



Sementara itu, saat ini oknum yang mengaku TNI tersebut diserahkan kepada satuan Denpom TNI AD. "Yang bersangkutan kini sudah diserahkan ke satuan TNI untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.