Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau menyatakan kunjungan wisata ke Kota Pekanbaru sebagai destinasi "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" jelas turun akibat kabut asap yang hampir melanda daerah itu selama tiga bulan.
"Pariwisata itu intinya adalah orang datang, MICE juga. Pekanbaru ini detinasi wisata itu luar biasa kunjungannya. Tapi bagaimana bisa datang, pesawat aja tak tak bisa datang. Jelas pariwisata terganggu," kata Kepala Disparekraf Riau, Fahmizal Usman di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengambil contoh paling kecil wisata MICE saat ini seperti pengajian di Mesjid An Nur. Menurut dia, setiap pekan ada 60 orang Malaysia yang menghadiri pengajian di sana, namun saat ini akibat asap, mereka tidak bisa datang sudah berpekan-pekan lamanya.
Bencana kabut asap seperti telah dirasakan mengganggu berbagai sektor di Riau. Tidak hanya sektor ekonomi dan kesehatan, namun juga termasuk sektor wisata di Riau seperti salah satunya dikatakan Fahmi adalah Tour De Siak.
"Yang jelas seperti kegiatan Tour de Siak itu ditunda karena kabut asap ini," ujarnya.
Ketika ditanyakan berapa jumlah penurunan itu, dia mengatakan hal itu bisa dilihat indikasinya dengan banyaknya penerbangan yang batal terbang. Dispar sendiri belum bisa melakukan penghitungan terkait turunnya wisatawan ke Riau.
"Kalau prediksi angka saya sarankan lihat pesawat yang batal datang saja," ungkapnya.
Kendati mengalami penurunan, Disparekraf Riau menyatakan tetap akan memasang target setinggi-tingginya untuk kunjungan pariwisata ke Riau dari tahun lalu. Tidak harus, kata dia, meletakkan target sekian-sekian, namun tetap berusaha melakukan perbaikan dan peningkatan.
"Kita tetap kejar pola pendataan dan promosi agar orang datang. Dulu 47 ribu wisatawan, kita harap bisa 60-70 ribu. Tapi karena asap ini "Force Major", siapa bisa duga. Semua sendi ekonomi terganggu, orang tak datang," pungkasnya.