Jakarta, (Antarariau.com) – Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat urban. Pemicu kolesterol tinggi bervariasi diantaranya adalah makanan yang tidak sehat, kurang gerak, dan juga genetik. Di antara semua penyebab ini, banyak orang menganggap bahwa makanan merupakan faktor yang paling susah dihindari.
Dokter spesialis penyakit jantung dan kardiologis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Dr.Djoko Maryono, DsPD,DsPJ,FIHA, FACC yang ditemui dalam acara hemaviton cardio menyatakan bahwa kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) masuk ke dalam darah melalui penyerapan makanan yang kita konsumsi.
Kolesterol yang masuk ke dalam darah bila terus menumpuk akan mengeras dan menyebabkan Aterosklerosis. “Jika terjadi Aterosklerosis dan menyumbat pembuluh darah jantung akan menyebabkan jantung koroner. Apabila menyumbat pembuluh darah otak akan menyebabkan Stroke,” ungkap Dr. Djoko.
Untuk mengurangi efek negatif kolesterol, Djoko menyarankan untuk melakukan beberapa hal di antaranya adalah:
1. Menjaga berat badan ideal
2. Olahraga teratur minimal 30 menit setiap hari
3. Mengurangi asupan lemak hewani
4. Mengonsumsi asupan suplemen yang mengandung phytosterol
Phytosterol sendiri adalah kelompok triterpen steroid dari bahan alami tumbuh-tumbuhan yang secara struktural serta fisiologis mirip dengan kolesterol. Berkat strukturnya yang mirip ini, Phytosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam penyerapannya di dalam usus. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol jahat yang dapat diserap oleh tubuh.
“Phytosterol yang dikonsumsi dalam jumlah normal dapat memengaruhi metabolisme kolesterol dan menurunkan penyerapan kolesterol LDL oleh usus, sehingga mengurangi risiko Aterosklerosis,” tutup Djoko.