Bengkalis (ANTARA) - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 Tingkat Provinsi Riau yang rencananya akan digelar pada 21 Juni 2025 di Kabupaten Bengkalis berpotensi mengalami penundaan. Hal ini disebabkan karena bertepatan dengan jadwal pemulangan jemaah haji dari seluruh kabupaten/kota di Riau.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis mengusulkan penjadwalan ulang MTQ dengan mempertimbangkan kebutuhan koordinasi dan logistik yang besar terkait kedatangan jemaah haji. Berdasarkan jadwal dari Kementerian Agama RI, pemulangan jemaah haji dijadwalkan berlangsung mulai 14 hingga 27 Juni 2025.
Ketua Umum MTQ Provinsi Riau yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, Ersan Saputra TH, menyampaikan bahwa usulan penundaan ini muncul agar pelaksanaan MTQ dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh agenda besar lainnya di tingkat daerah.
“Sampai saat ini secara resmi untuk penundaan belum dapat ditetapkan secara pasti. Informasi yang kami terima, pada tanggal 21 Juni banyak kabupaten/kota di Riau yang akan menyambut kepulangan jemaah haji. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama panitia provinsi,” ujar Ersan pada Kamis (22/5).
Lebih lanjut, Ersan menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran internal terkait usulan perubahan jadwal. Namun, surat tersebut belum bersifat resmi karena belum dibahas bersama dengan panitia provinsi.
“Surat edaran yang kami keluarkan sifatnya masih internal. Belum kami distribusikan ke kabupaten/kota lain karena statusnya masih berupa usulan. Tanggal 28 Juni yang tercantum dalam surat itu pun baru sebatas opsi,” jelasnya.
Pemkab Bengkalis menyampaikan bahwa keputusan akhir mengenai jadwal pelaksanaan MTQ ke-43 tetap berada di tangan panitia provinsi. Sebagai tuan rumah, Bengkalis hanya berperan menyampaikan kondisi dan masukan berdasarkan situasi daerah.
Kepastian jadwal MTQ ke-43 akan diumumkan secara resmi dalam acara launching logo MTQ yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Mei 2025 mendatang. Dalam acara tersebut, seluruh perwakilan kabupaten/kota di Riau akan mendapatkan informasi langsung terkait keputusan final.
“Jika memang ada perubahan atau penundaan, akan kami umumkan secara resmi kepada seluruh perwakilan daerah pada saat peluncuran logo MTQ. Kami berharap keputusan tersebut bisa diterima semua pihak,” tutup Ersan.
