Rengat, (Antarariau.com) - Objek wisata alam di area PT Pertamina Lirik Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, menjadi sorotan sejumlah warga karena dinilai tidak berdampak positif bagi lingkungan masyarakat setempat.
"Kami menilai itu hanya menghabiskan anggaran perusahaan, program itu dinilai tidak bermanfaat bagi warga karena itu diminta dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan," kata Sekretaris Laskar Melayu Riau Indragiri Hulu Fauzi di Rengat, Senin.
Ia mengatakan, program tanggung jawab sosial atau "Corporate Sosial Responsibilty" (CSR) yang menghabiskan anggaran besar hanya dinilai untuk kepentingan kelompok saja, bukan untuk kepentingan masyarakat banyak yang ada di areal tersebut.
Objek wisata itu dibangun di atas lahan konsesi milik Pertamina sendiri, sementara keinginan warga di laksanakan di tempat umum karena masyarakat mendambakan program yang tepat guna seperti program peningkatan ekonomi kerakyatan.
"Misalnya, adanya program kegiatan bantuan sosial seperti pembangunan rumah layak huni, bantuan modal," sebut Fauzi.
Ahmat Jabar dalam rilisnya mengatakan, pihak Pertamina Lirik atau wisata alam Lirik merupakan bagian dari di Kawasan CSR terpadu, area itu dinilai sangat penting untuk kepentingan bersama.
"Kami komitmen untuk pelestarian lingkungan, mencegah pelapisan ozon dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Dijelaskannya, kawasan CSR terpadu BUMN ini terdapat tiga program pokok yakni program Keanekaragaman Hayati, dimana terdapat Wisata Alam, program pengelolaan sampah sisa limbah rumah tangga yang terdapat rumah kompos hemat energi dan ramah lingkungan.
"Berikutnya program peningkatan ekonomi masyarakat, lokasi ini juga terdapat program peningkatan ekonomi masyarakat yaitu program budidaya ikan," ujarnya.
