Oleh Ricky Prayoga
Jakarta, (Antarariau.com) - Muktamar ke-4 Partai Bulan Bintang (PBB) resmi ditutup pada Minggu tanggal 26 April 2015 kemarin yang menghasilkan Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum baru untuk periode 2015-2020 mendatang.
Kemenangan tersebut didapatkan oleh mantan Mensesneg tahun 2004-2007 saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu secara aklamasi setelah mendapatkan suara terbanyak saat voting pemilihan calon ketua.
Pada fase pemilihan atau penyaringan calon ketua umum PBB itu merupakan tahap pertama dari beberapa nama yang diajukan. Dalam tahap tersebut muncul empat nama yang mendapatkan suara, mereka adalah Yusril Ihza Mahendra, Rhoma Irama, Heppy Trenggono dan Wasal Falah.
Jumlah suara yang dikantongi oleh Yusril dalam fase pemilihan calon Ketua Umum PBB yang dilakukan dalam rangkaian Muktamar ke-IV partai berlambang bintang dan bulan sabit di Hotel Safari Royal Garden, Cisarua, Bogor, Jawa Barat itu adalah 386 suara.
Suara Yusril tersebut mengalahkan tiga kandidat lainnya yaitui Rhoma Irama yang berhasil mendapatkan 122 suara atau posisi kedua dan diikuti oleh Pengusaha Heppy Trenggono (dua suara) serta Anggota Dewan Syuro PBB Wasal Falah (satu suara). Sedangkan suara yang dinyatakan tidak sah atau rusak ada empat.
Pemimpin Sidang Pemilihan dalam muktamar tersebut Eddy Wahyudin menerangkan, tata tertib pemilihan calon ketua umum mengharuskan para kandidat calon memiliki dukungan minimal 100 suara. Pemilik suara dalam Muktamar PBB sebanyak 514, yang terdiri atas suara DPP, DPW dan DPC.
"Dengan ketentuan tersebut maka yang berhak untuk dimajukan ke bursa pencalonan ketua umum adalah Yusril dan Rhoma," kata Eddy.
Kemenangan Yusril akhirnya didapatkan setelah dalam waktu yang ditentukan oleh delapan pimpinan sidang Muktamar tersebut untuk memberikan kesempatan pada sang Satria bergitar untuk bisa hadir dan menyatakan kesediaannya jadi calon ketua Umum. Namun Rhoma tak kunjung hadir sampai waktu yang ditentukan habis sehingga Yusril menang dengan status aklamasi.
Dukungan Bagi Rhoma Jelang Muktamar
Jelang pemilihan Ketua Umum Partai Bulan Bintang di hari ke-2 atau Sabtu (25/4) dalam Muktamar ke-IV partai yang lahir di era informasi itu, Loyalis Rhoma Irama mengungkapkan nama raja dangdut masih banyak mendapat dukungan bahkan kian menguat.
"Ini Rhoma masih kuat, bahkan bertambah tadi beberapa rekan dari daerah mengikrarkan untuk menjadikan Rhoma sebagai Ketum," kata Ketua DPW Kalimantan Timur Sugianto saat konsolidasi pendukung Rhoma Irama di Vila Muara, Cisarua, Bogor.
Sugianto yang dijadikan juru bicara menjelaskan saat ini jumlah pendukung Rhoma ada sekitar 302 suara dari total keseluruhan suara dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Dengan jumlah tersebut ada sekitar 61 persen dari jumlah keseluruhan pemilik suara yang datang ke Muktamar ini," katanya.
Terkait dengan ganjalan pasal 12 dalam AD/ART mengenai syarat kepemimpinan partai yang menghalangi Rhoma untuk maju dalam bursa calon Ketua Umum PBB karena bukan kader partai, Sugianto mengatakan hal itu bisa dibantahkan karena sang raja dangdut memiliki KTA.
"Dia sudah jadi anggota PBB kok setelah mendapat KTA Jakarta sejak Januari 2015 saat Sekjen partai dipegang BM Wibowo," katanya.
Menurut Sugianto, dengan jumlah pendukung Rhoma sebanyak angka tersebut, sang raja dangdut akan bisa menduduki singgasana di PBB dengan akan adanya pertarungan dan adu argumen yang alot dalam pemilihan Ketua Umum PBB.
Konsolidasi para pendukung Rhoma dari tingkat DPC hingga DPW partai tersebut berlangsung di hari ke-2 mukhtamar, saat itu proses pemilihan untuk mengganti Ketua Umum PBB MS Kaban belum berlangsung. Berdasarkan agenda muktamar, pergantian ketua umum terjadwal malam itu, namun, pemimpin muktamar, atau steering committe belum rampung dalam menyusun tata tertib pemilihan Ketum.
Dalam konsolidasi untuk mendukung Rhoma agar terpilih terjadi di luar lokasi muktamar tersebut, ada sekitar 50 ketua DPW dan DPC yang memboyong Rhoma ke sebuah vila bernama Muara, di Jalan Siliwangi nomor 11, untuk diyakinkan maju sebagai ketua umum dengan menunjukan bahwa dukungan bagi satria bergitar itu diatas 50 persen suara.
Saat konsolidasi tersebut, Rhoma Irama meminta para pendukungnya di PBB, menghormati apapun hasil muktamar. Si Satria Bergitar itu meminta pada loyalisnya agar siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum partai, harus dihormati dan juga menerima apa pun hasil muktamar meskipun dirinya tidak terpilih.
"Saya tidak ingin, Partai Bulan Bintang (PBB) ini jadi pecah saya minta semuanya agar menjaga persatuan, karena apapun keputusan muktamar nanti adalah takdir Allah," kata Rhoma menegaskan.