Bengkalis, Riau, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyatakan dukungan terhadap program penutupan 1.000 kanal liar di Provinsi Riau yang memiliki lahan gambut, sebagai salah satu upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
"Berbagai langkah akan terus diupayakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, dan pihak terkait dalam mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini," kata kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Bengkalis, Johansyah Syafri, di Bengkalis, Kamis.
Ia menjelaskan, rencana pemerintah untuk menutup 1.000 (canal blocking) sebagai upaya untuk menjaga kelembaban lahan gambut agar tidak kering dan mudah terbakar.
Menurut Johansyah Syafri, Bengkalis memiliki banyak hutan dan lahan yang berkarakteristik gambut sehingga rawan terjadinya kebakaran.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hani Hadiati, saat melakukan kunjungan kebengkalis pada Rabu (18/3) mengatakan Bengkalis menjadi salah satu daerah yang akan menjadi lokasi program "canal blocking".
"Untuk kanal yang langsung bermuara di laut akan dibuat sekat total. Namun, ini tetap memperhatikan kepentingan masyarakat," kata Hani Hadiati.
Ia mengatakan, jika kanal tersebut merupakan sarana transportasi vital masyarakat, maka yang dilakukan adalah memasang sekat agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
Selain itu, ia mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga akan memberdayakan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di Bengkalis sebagai upaya mitigasi kebakaran.
"Sebagai bagian dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, keberadaan MPA akan dioptimalkan. Mereka akan diberi pelatihan-pelatihan, sehingga keberadaannya sebagai unsur pencegahan, semakin berdaya dan berhasil guna," katanya.
Pemkab Bengkalis Dukung Penutupan Kanal Cegah Kebakaran
