Tembilahan, (Antarariau.com) - Aparat Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada 2015 menggelar program peduli gizi untuk balita setempat dengan memberikan asupan gizi bagi warga kurang mampu serta pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya memberi anak makanan bergizi untuk kesehatan serta kecerdasan.
"Kami akan melakukan evaluasi keseluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) baik tentang pencapaian program peduli gizi pada 2014 serta peningkatannya untuk 2015," kata Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana dan Gizi, Diskes Kabupaten Indragiri Hilir Siti Munjiarni, di Tembilahan, Minggu.
Dia mengatakan dalam proses evaluasi tersebut pihak Diskes Kabupaten Indragiri Hilir akan melibatkan kepala Puskesmas, pengelola program gizi, kepala tata usaha mengenai kepedulian data program Puskesmas, dan koordinator.
"Kami akan berikan materi mengenai pencapaian target program gizi di 2015 dan akan melakukan pembinaan keseluruh Puskesmas terhadap penanggungjawaban program gizi secara berkelanjutan," jelasnya.
Selain itu dia menyampaikan bahwa untuk mencapai target program gizi nasional pihaknya juga akan memberikan pelatihan- pelatihan kepada petugas penanggungjawab program gizi.
"Untuk saat ini di Kabupaten Indragiri Hilir, petugas yang memiliki dsaar gizi hanya ada sepuluh orang, sedangkan Puskesmas sendiri ada 27 unit, untuk melengkapi kekurangannya pihak Puskesmas dibantu oleh bidan dan perawat," ujarnya.
Dia berharap untuk dapat meningkatkan tingkat kepedulian gizi di seluruh kalangan masyarakat dan untuk mempercepatnya tenaga ahli gizi di Indragiri Hilir dapat ditambah.
Disamping itu dia mengemukakan bahwa sosialisasi mengenai pentingnya pengetahuan tentang gizi ini terkendala oleh minimnya pengetahuan petugas penanggungjawab gizi.
"Pemahaman tentang program masih cukup rendah, oleh sebab itu, pelatihan sangat diperlukan," ucapnya.
Dijelaskannya kembali untuk 2014 Puskesmas yang hampir mencapai target nasional adalah Puskesmas yang berada di wilayah Tembilahan Kota, Gajah Mada, Tembilahan Hulu, Pengalihan, Keritang, Pelangiran, Dan Pulang Burung.
Dia mengungkapkan hasil survei pada saat melakukan pemantauan status gizi pada 2014 di seluruh Puskesmas terdata balita yang kekurangan gizi sebanyak 282 orang sedangkan yang mengalami gizi buruk terdapat 27 orang.
"Balita yang mengalami gizi buruk adalah yang tidak pernah datang ke Posyandu, namun hal tersebut tetap kita tangani dan tanggulangi dengan bantuan minimal selama tiga bulan," jelasnya. (Adv)