Legislator Asal Pelalawan Janji Perjuangkan Siak

id legislator asal, pelalawan janji, perjuangkan siak

Legislator Asal Pelalawan Janji Perjuangkan Siak

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau asal Kabupaten Pelalawan yang mana daerah pemilihannya bergabung dengan Kabupaten Siak berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari kabupaten yang secara kependudukan tidak memiliki wakil di tingkat provinsi setempat.

"Itu nanti akan kita atur karena bagaimana pun juga Kabupaten Siak termasuk daerah pemeilihan kami meskipun saya sendiri berasal dari Kabupaten Pelalawan. Saya juga memperoleh suara dari Kabupaten Siak," kata Legislator DPRD Riau asal Kabupaten Pelalawan, Sewitri di Pekanbaru, Senin.

Dia mengakui bahwa lima dari delapan jatah kursi untuk DPRD Riau dari dapil Siak-Pelalawan berasal dari Kabupaten Pelalawan. Diantaranya dirinya sendiri dari Golkar, Zukri Misran dari PDIP, Husni Thamrin dari Gerindra, Markarius Anwar dari PKS, dan Sugianto dari PKB.

Sementara itu, tiga anggota lainnya menurut Sewitri berdomisili di Pekanbaru yakni Hazmi Setiadi dari PAN, Soniwati dari Pekanbaru, dan Sumiyanti dari Golkar. Meskipun demikian, lanjutnya, baik dirinya atau pun anggota lainnya tentu akan melakukan reses untuk menjaring aspirasi di Kabupaten Siak.

"Nanti kita kan ada reses tiga kali setahun," jelasnya yang juga merupakan anak Bupati Kabupaten Pelalawan, M. Haris.

Sewitri sendiri berhasil maraih kursi di DPRD Riau dengan jumlah suara terbanyak di Riau yakni hampir mencapai 30 ribu suara. Di Kabupaten Pelalawan, kata dia, perolehan suaranya mencapai kurang lebih 27 ribu dan di kabupaten Siak sekitar tiga ribu suara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Siak, Agus Salim membenarkan tidak adanya wakil dari kabupaten itu dalam pemilihan calon anggota legislatif DPRD Riau dimana kabupaten Siak dan Pelalawan tergabung dalam dapil VI dengan delapan kursi.

"Tak ada satu pun putra Siak yang duduk di DPRD Riau saat ini. Dari delapan kursi untuk dapil Siak-Pelalawan, setahu saya lima orang dari Pelalawan, sisanya dari Pekanbaru. Tak tahu juga kenapa bisa begitu ya," kata Agus.