Pekanbaru (ANTARA) - Kenaikan Harga emas belakangan ini diharapkan mampu mendorong investasi di sektor logam mulia demikian hal ini dikatakan oleh Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Cabang Pekanbaru, Liwan Thio, di Pekanbaru, Sabtu.
Ia bahkan memperkirakan harga logam mulia tersebut masih merangkak naik hingga akhir tahun 2025, bisa mencapai Rp2 jutaan per gram.
Menurut dia lagi hal ini dikarenakan investor merasa yakin berinvestasi di logam mulia karena stabil nilainya di pasaran bahkan cenderung naik.
"Ekonomi saat ini memang agak memburuk di berbagai sektor, tapi untuk investasi emas justru sedang naik tajam. Harga emas di pasar dunia saat ini sudah di angka Rp1,7 juta per gram," katanya.
Meski kenaikan harga emas berdampak pada peningkatan jumlah investor di RFB, Liwan mengakui bahwa pertumbuhan tersebut tidak terlalu signifikan.
"Biasanya, kalau harga emas naik, itu menunjukkan nilai ekonomi sedang turun. Salah satu indikatornya bisa kita lihat dari pergerakan saham," tambahnya.
Saat ini kondisi investasi emas yang terus menunjukkan tren positif, Liwan berharap semakin banyak masyarakat yang melihat peluang ini dan bergabung dengan RFB.
"Saat ini ada 50 investor di RFB Pekanbaru, kami optimis ke depan jumlah itu akan terus bertambah. Kami akan terus memberikan edukasi dan pelayanan terbaik agar semakin banyak masyarakat yang memahami manfaat investasi berjangka, khususnya emas," tuturnya.
Liwan juga mengatakan,sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan saham, RFB ternyata juga punya kegiatan CSR, yakni berbagi ke anak yatim pada setiap menjelang Idulfitri.
Seperti Idulfitri 1446 hijriyah ini RFB mengajak anak yatim dari Panti Asuhan Al-Anafi untuk berbuka Bersama.
"Ini merupakan agenda rutin digelar setiap tahun, kami mengundang sekitar 25 anak yatim dari Panti Asuhan Al-Anafi. Sebenarnya jumlah anak di sana lebih dari 50 orang, tetapi mereka berbagi jadwal dengan kegiatan lain. Sejak awal, kami selalu mengundang panti ini setiap tahun," katanya.