Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik mengingatkan para pemudik untuk memperhatikan asupan nutrisi dan cairan agar tubuh tetap fit selama perjalanan mudik.
"Kalau tubuh tidak terpenuhi asupannya baik nutrisi maupun cairan dengan baik selama perjalanan mudik, hal ini dapat menurunkan stamina yang bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan," kata dr. Mulianah Daya M.Gizi, SpGK, AIFO-K, ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Kamis.
"Contohnya, lebih gampang lelah, adanya gangguan pencernaan seperti sakit maag, sembelit, atau diare karena pola makan yang salah," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Kelelahan dan gangguan kesehatan dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan.
Oleh karena itu, dokter Mulianah menyarankan para pemudik mempersiapkan stamina sebelum melakukan perjalanan mudik.
"Setidaknya kita harus memiliki stamina yang baik, ini pun tidak dibentuk secara instan. Itu dibentuk dari pola keseharian, kita mau konsumsi nutrisi yang bergizi, lengkap dan juga seimbang, serta biasakan untuk aktivitas fisik yang rutin," katanya.
Dokter Mulianah menyarankan para pemudik membawa bekal makanan bergizi dan minuman saat mudik.
Selama perjalanan mudik, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Mayapada Tangerang itu mengatakan, pemudik sebaiknya minum delapan sampai 10 gelas atau sekitar dua liter cairan dalam sehari.
"Hindari makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, atau banyak mengandung gas, dan juga minuman dengan kafein yang terlalu tinggi, karena ini juga nantinya dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sulit tidur, dan juga menyebabkan risiko dehidrasi," ia menjelaskan.
Selain itu, ia mengatakan, orang yang melakukan perjalanan mudik sebaiknya mengatur waktu istirahat dan mengurangi stres dalam perjalanan dengan melakukan relaksasi untuk mengatasi kekakuan otot dan mendengarkan musik.
"Jangan lupa bawa obat-obatan pribadi. Kadang-kadang mungkin timbul keluhan-keluhan tertentu masalah kesehatan selama perjalanan. Kita bisa mengantisipasinya dengan mengonsumsi obat-obatan emergency, seperti obat maag, obat diare, atau obat pereda nyeri," katanya.
Baca juga: Dokter: Ibu hamil berpuasa perlu prioritaskan nutrisi seimbang
Baca juga: Nutrisi dan stimulasi harus berjalann seimbang pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan