Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mengharapkan proyek turap sebagai penahan abrasi Sungai Rokan berlanjut karena khawatir pada musim hujan dapat menerjang rumah penduduk hanyut terbawa arus.
"Memang ada proyek turap sepanjang 250 meter tapi abrasi mencapai 900 meter dan sebagian belum selesai dikerjakan," kata Yunan Siregar (41) warga Rokan Hulu ditemui di Pekanbaru, Senin.
Dia mengatakan aparat Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau telah membangun turap sepanjang 250 meter di Desa Lubuk Bendahara, Kecamatan Rokan IV Koto dengan dana APBD Pemprov Riau 2013.
Namun proyek itu dianggap belum maksimal karena masih berada di belakang pasar tradisional, Desa Lubuk Bendahara, Rokan Hulu.
Yunan mengatakan bila proyek itu tidak dilanjutkan maka warga lain khawatir abrasi mengancam terhadap puluhan rumah penduduk yang berada dekat Sungai Rokan.
Meski proyek tersebut telah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau, padahal panjang lokasi abrasi mencapai 900 meter.
Demikian pula aparat Dinas PU Provinsi Riau dan Pemkab Rokan Hulu telah membangun 650 meter, jadi sisanya diharapkan dibangun segera.
Warga lainnya, Risman (32) mengatakan pihaknya sudah meminta kepada aparat terkait untuk melanjutkan proyek supaya ancaman abrasi tidak menghantui warga bila musim hujan tiba.
Bahkan Risman juga sudah menghubungi Kepala Desa Lubuk Bendahara, Yusro Fadly supaya pemerintah setempat turun tangan melanjutkan proyek turap itu.
Sementara itu, Gubernur Riau Annas Maamun di tempat terpisah mengatakan pihaknya akan mengucurkan dana APBD 2014 untuk kepentingan pembangunan infrastruktur termasuk proyek turap dan jalan.
"Saya telah memangkas sejumlah proyek yang tidak bermanfaat untuk kepentingan warga seperti studi banding," katanya.