Nilai tukar rupiah melemah seiring sikap Fed ingin tahan suku bunga lebih lama

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, rupiah

Nilai tukar rupiah melemah seiring sikap Fed ingin tahan suku bunga lebih lama

Arsip foto - Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). (ANTARA/HO-BRK Syariah)

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan bahwa keinginan Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga acuan lebih lama mempengaruhi pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah.

"Rilis notulen rapat kebijakan The Fed bulan Januari lalu dinihari tadi memperlihatkan keinginan bank sentral untuk menahan suku bunga acuan lebih lama lagi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Keinginan itu dibarengi dengan sikap The Fed yang menunggu data terbaru seperti inflasi, tenaga kerja, dan dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Alasan yang mendasari suku bunga acuan tetap ditahan karena isyarat pejabat The Fed yang menunjukkan kesulitan untuk menurunkan inflasi ke target dua persen.

"itu, kebijakan tarif Trump juga masih memberikan sentimen negatif ke pasar pagi ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini,” ujar Ariston.

Melihat faktor dari dalam negeri, pasar disebut mulai berspekulasi adanya pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate karena inflasi yang rendah dan pengurangan anggaran belanja negara yang menurunkan bisnis lokal. Hal ini dianggap bisa memberikan tekanan terhadap kurs rupiah.

"Potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp16.380, dengan potensi support di sekitar Rp16.290,” tuturnya.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan Kamis di Jakarta melemah hingga 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.353 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.325 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah hari ini melemah dipengaruhi perkembangan terbaru soal Rusia-Ukraina

Baca juga: Nilai tukar rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas