Indeks Pembangunan Manusia Riau Ketiga Di Indonesia

id indeks pembangunan, manusia riau, ketiga di indonesia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau, Annas Maamum dalam pidatonya di sidang istimewa DPRD dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Riau ke-57 menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerahnya nomor tiga di Indonesia.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, IPM Riau berada pada angka 76,53. Secara nasional cukup tinggi yakni nomor tiga di Indonesia setelah Jakarta dan Sulawesi Utara," katanya di Pekanbaru, Sabtu.

Dijelaskannya, IPM tersebut memperlihatkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diiukur dari angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita.

Indikator lainnya yang memperlihatkan peningkatan SDM adalah partisipasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang digambarkan dalam Angka Partisipasi Murni (APM). Selama kurun waktu 2009-2013, kecendrungannya terlihat terus membaik.

"APM terus meningkat, berkisar antara 67,10 persen sampai 98,30 persen pada masing-masing jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA/SMK/sederajat," sebutnya.

Kemudian, lanjutnya, lihat pula tingkat kelulusan SMA/MA dari hasil Ujian Nasional tahun 2014 ini yang mencapai 99,66 persen, naik dari tahun lalu yang hanya 99,59 persen, dan paket C mencapai 95 persen.

"Untuk tingkat SMP/MTS Riau mencapai 99,95 persen, naik dari tahun lalu yang hanya 99,47," jelasnya.

Semua hal tersebut, katanya, tentu tidak lepas dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Riau. Salah satu penyumbangnya adalah aktivitas ekspor.

Pada tahun 2013 pertumbuhan ekspor dalam struktur ekonomi Riau sebesar 2,19 persen, sedangkan triwulan pertama tahun 2014 sudah mampu tumbuh sebesar 1,09 persen. Diperkirakan sampai akhir tahun akan mampu tumbuh lebih tinggi lagi.

"Komoditi yang menjad unggulan ekpor Riau antara lain minyak bumi, minyak kelapa sawit, bubur kertas, kayu olahan, karet, kelapa, dan sebagainya," paparnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan pertumbuhan itu tidak dirasakan semua rakyat kecil. Harus diakui, kata dia, jumlah kemiskinan Riau justru bertambah.

"Data resmi BPS 2 Januari menyebutkan bahwa ada 522.530 jiwa penduduk miskin atau 8,42 persen," ucapnya.