Riau Isi 43 Persen Pasar Jasa Konstruksi

id riau isi, 43 persen, pasar jasa konstruksi

Riau Isi 43 Persen Pasar Jasa Konstruksi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wakil Ketua I Bidang Registrasi dan Kelembagaan LPJK Provinsi Riau, Ir Alfiandri IAI mengatakan bahwa provinsi ini hanya mampu memenuhi pangsa pasar untuk penyediaan tenaga kerja konstruksi lokal sebanyak 8.000 atau baru sebesar 43 persen dari 20.000 kebutuhan untuk tahun 2013.

Pada tahun 2013 hanya mampu dipenuhi sebanyak 43 persen itu sehingga ke depan lulusan SLTA baik SMK dan SMA yang belum mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan diberikan pembinaan minimal mereka bisa menjadi mandor selain pekerja," kata dia dalam keterangannya pada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, LPJK Provinsi Riau kini terus menggiatkan pelatihan bagi lulusan SLTA tersebut untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja konstruksi lokal melalui kerjasama dengan para kepala sekolah terkait agar mereka bisa mengirimkan pelajarnya untuk dilatih.

Ia mengatakan, kini LPJK Provinsi Riau bermitra dengan lembaga perguruan tinggi setempat untuk menggelar berbagai pelatihan di bidang jasa konstruksi.

"Dengan program tersebut, sekolah bisa mencetak sejumalh lulusan SLTA yang memiliki sertifikasi kompetensi di bidang konstruksi sehingga ketika pelajar tamat sekolah maka mereka segera mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai kompetisinya," katanya.

Kebijakan ini ditempuh, katanya lagi, karena Riau kini membutuhkan tenaga konstruksi untuk mendorong ercepatan pembangunan di daerah ini sebab selama ini justru tenaga konstruksi didatangkan dari Pulau Jawa dan Medan.

Karena itu, katanya lagi, kebutuhan tersebut bisa diisi dari sekarang dimulai dengan pengadaan tenaga jasa konstruksi (tukang) lokal untuk meningkatkan pembangun infrastruktur di daerah ini. Sebab pengadaan tenaga dari luar Riau justru akan merugikan Riau karena uang jasa yang dibayarkan justru akan dibawa ke luar.

"Jika uang keluar tersebut bisa diperkecil dengan mendorong lebih banyak penggunaan tenaga jasa kosntruksi lokal sekaligus diyakini bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi di Riau. Pada akhirnya angka kemiskinan bisa menjadi turun," katanya.

Untuk itu, katanya lagi, LPJK Riau menggarkan Rp1,2 Miliar untuk pelatihan selama 2014 untuk kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga kerja guna mendapatkan sertifikasi keahlian dan sertifikasi keterampilan bidang konstruksi.

"Anggaran sebesar itu dimanfaatkan untuk mendanai pelatihan dasar di gedung, atau sewa hotel dan pembayaran konsumsi masing-masing Rp1,2 juta lebih per orang per kegiatan," katanya.