Bangkinang, (Antarariau.com) - Nilai luhur budaya bangsa yang terus memudar terus ditingkatkan seperti yang dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kampar yang menggelar Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa, di Wisma Samudera Bangkinang, 29-30 April 2014.
"Kegiatan ini digelar dalam upaya mengaktualisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa secara terus menerus dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan tetap menjunjung tinggi dinamika nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat," kata H Tarmizi, Selasa (29/4) saat membuka acara yang diikuti 42 orang tokoh masyarakat dari 21 kecamatan se-Kabupaten Kampar.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah Kabupaten Kampar dalam menguatkan ketahanan moral masyarakat ditengah gencarnya pengaruh globalisasi informasi di berbagai bidang kehidupan yang sangat terbuka dan rentan disintegrasi bangsa.
"Dengan menguatnya ketahanan moral masyarakat, maka kita aka mampu menegakkan integritas dan jati diri bangsa yang didasari nilai-nilai luhur budaya bangsa serta mendorong tumbuhnya tatanan sosial yang tanggap, rukun, damai dan demokratis dalam komunitas yang dijiwai nilai-nilai silih asah, silih asih dan silih asuh," ujar Tarmizi.
Kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang digelar saat ini dimaksudkan agar dapat mempresentasikan tujuan dan komitmen bersama untuk membangun tatanan sosial yang aman, damai dan kodusif menuju terwujudnya masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera berlandaskan iman dan taqwa sesuai dengan lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar.
Disisi lain kata Tarmizi, menguatnya ikatan masyarakat dengan budaya lokal yang dimilikinya juga sangat potensial mempertajam kemauan masyarakat untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya separatisme dan berkembangnya berbagai isu negatif yang apabila tidak ditangani dengan cermat akan mengakibatkan timbulnya disintegrasi bangsa serta merusak sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sasaran kegiatan supaya mampu berkembang menjadi wahana interaksi sosial yang intensif antara berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama menguatkan komitmen terhadap tegaknya jati diri dan integrasi bangsa yang telah tumbuh, berkembang dan mengakar dalam tatanan budaya bangsa serta telah terbukti efektif dalam memperkecil kesenjangan sosial di tengah-tengah masyarakat.
Tarmizi mengajak seluruh peserta bersama-sama menguatkan komitmen untuk menjaga, memelihara dan mendorong upaya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai sumber etika dan kekayaan jiwa yang akan membentuk pribadi santun, saling menghargai dan peka terhadap lingkungan serta senantiasa berpikir dan bertindak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Ketua Panitia Kegiatan Zulkifli dalam laporannya menyampaikan bahwa, instruktur kegiatan diantaranya, Cek Putri Humaira (Kasi Implementasi Nilai-Nilai Sejarah Bangsa Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri), T. Ridwan (Kabid Kesbang Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau), Risdawati dari Universitas Riau dan pemateri lainnya.
Sedangkan, materi yang disampaikan diantaranya, pentingnya peranan sejarah dalam menemukan nilai-nilai luhur budaya bangsa, internalisasi falsafah pancasila kepada masyarakat untuk memperkokoh nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Membangkitkan kebanggaan berbudaya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia sebagai sumber nasionalisme masyarakat. (Adv)