RAPP Konsisten Bermain di Kertas Putih

id rapp konsisten, bermain di, kertas putih

RAPP Konsisten Bermain di Kertas Putih

Jakarta, (Antarariau.com) - Manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper menyatakan bahwa perusahaannya konsisten bermain di pasar untuk produk kertas putih seperti untuk keperluan kertas foto kopi, sementara pasokan untuk pasar koran yang kini mengalami penurunan sejalan dengan kebijakan e paper dan penggunaan internet tetap disediakan.

"Kertas foto kopi ini akan terus menerus dipakai dan diperlukan serta untuk keperluan bahan pengepakan kardus. Untuk kertas foto kopi kita akan sesuaikan dengan teknologi," kata Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper Kusnan Rahmin pada ajang Indogreen Forestry Expo 2014 ke 6 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan perusahaan akan mengarahkan produksi agar memiliki kemampuan dalam penyerapan tinta untuk menghasilkan cetakan yang bagus. Kalau dulu teknologi cetak kertas berupa inkjet terus beralih ke deskjet kini sudah menggunakan laser jet dan perusahaan akan menghasilkan produk yang mampu melakukan penyerapan tinta dengan optimal.

Produk kertas dari RAPP ini menurut Kusnan sebanyak 70 persen di ekspor ke berbagai negara dan 30 persen untuk kebutuhan lokal. Ia juga menegaskan perusahaan belum akan meningkatkan produksi kertas dengan investasi mesin tapi lebih pada upaya mengoptimalkan kapasitas dari mesin yang ada dalam meningkatkan produksi.

Ditegaskannya perkembangan teknologi informasi yang terus terjadi saat ini dinilai tidak akan berdampak pada tergerusnya pemasaran kertas putih dunia.

"Kami tetap optimis pemakaian kertas putih akan tetap tumbuh, meski media cetak seperti koran dan majalah telah beralih menggunakan teknologi yang lebih maju yakni digital dan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin besar dan membuat pemakaian kertas putih seperti untuk kerah pakaian dan pengepakan kian dibutuhkan dari tahun ke tahun," ujarnya.

Konsumsi kertas dunia yang tertinggi ada di mencapai 250 kilo gram per kapita per tahun, sementara di China dan India 12-15 kilo gram per tahun.

Dunia saat ini membutuhkan kertas sebesar 391 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sebesar 156 ton atau 40 persen dihasilkan oleh Asia dengan konsumsi hanya 24 persen atau 46 juta ton.

Perluas ekspor

Kusnan menyatakan, ratifikasi FLEGT-VPA oleh parlemen Uni Eropa (UE), mendorong Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) sebagai produsen pulp dan kertas kedua terbesar di Asia dengan merk PaperOne akan lebih memperluas pasar ekspornya. Ditargetkan, dalam dua tahun ke depan setidaknya PaperOne sudah diekspor hingga ke 100 negara di dunia.

“Kami terus melakukan ekspansi. Kalau saat ini PaperOne diekspor ke lebih dari 75 negara, kami optimis dua tahun ke depan bisa diekspor paling tidak ke 100 negara,”

ucap Kusnan Rahmin.

Menurut dia, selama ini PaperOne yang diproduksi di Indonesia sangat dikenal dan disukai konsumen mancanegara. Termasuk juga di negara-negara Eropa yang menjadi

pangsa pasar ekspor kedua, setelah kawasan Asia, Pasific, Australia dan China.

Dia menjelaskan , diterimanya PaperOne di pasar ekspor tidak terlepas dari kualitas produk dan proses pengolahan yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

“Para pembeli di luar negeri, khususnya Eropa sangat memperhatikan persoalan-persoalan terkait isu lingkungan. Untuk merespon hal ini, perusahaan terus melengkapi diri dengan berbagai sertifikasi nasional dan internasional terkait pengelolaan hutan dan produk lestari,” terang Kusnan Rahmin.