Pemkab Inhu Peduli Korban Sinabung

id pemkab inhu, peduli korban sinabung

Pemkab Inhu Peduli Korban Sinabung

Pekanbaru, (antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau H Yopi Arianto selalu berkomitmen untuk membela sesama warga dimana saja berada seperti yang ditunjukkannya terhadap korban erupsi Gunung Sinabung Sumatera Utara dengan mengerahkan ratusan personil serta difasilitasi sejumlah mobil dinas untuk membawa bantuan berupa makanan dan pakaian untuk warga.

"Saya melepas keberangkatan rombongan dengan senang hati, ikhlas semoga sukses dan selamat hingga mencapai tujuan," kata Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto SE di Rengat, Rabu (19/3).

Rombongan mencapai ratusan orang berangkat dengan serentak menuju Sumatera Utara khususnya Sinabung (Medan) untuk memberikan bantuan dalam meringankan penderitaan korban sehingga dapat tertolong erupsi Sinabung. Saat melepas rombongan Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto didampingi oleh Setdakab Inhu HR Erisman MSi dan sejumlah pejabat Pemkab Inhu.

Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto mengatakan anggota rombongan harus mampu stamina karena jarak tempuh ribuan kilo meter dan meminta agar menguatkan niat serta mengikhlaskan hati agar kegiatan bisa terlaksana dengan baik.

Bantuan mencapai Rp54 juta, empat truk makanan dan pakaian itu diberikan kepada korban. Bantuan itu diserahkan secara langsung ke posko penanggulangan bencana. Rombongan Pemkab Inhu di dampingi oleh Kasdim Inhu, Pengurus PGRI Inhu, anggota Pramuka dan sejumlah warga peduli kemanusian.

Perjalanan ke Sinabung

Dalam perjalanan menuju Kabupaten Karo rombongan melewati sejumlah kabupaten/kota dan di Sumatera Utara dengan mengendarai 24 mobil, baik berupa mobil Dinas Pemkab Inhu maupun mobil pribadi.

Tiba dilokasi rombongan di sambut oleh tim penanggulangan bencana di Kaban Jahe. Rombongan terus berkoordinasi dengan pejabat di desa setempat dan Dandim Karo. Bahkan lebih menarik rombongan mengunjungi sejumlah camp pengungsian dan menyempatkan diri menuju lokasi Gunung Sinabung Medan.

Berjarak lima kilo meter dari Gunung Sinabung tim berfoto bersama dan menyaksikan secara langsung aktivitas Gunung Sinabung yang masih membuat resah dan dikhawatir masyarakat. Selain itu rombongan sempat berbincang - bincang dengan sejumlah warga yang berada di kaki Sinabung yang juga terimbas dampak abu atau erupsi tersebut.

"Sejumlah warga mengeluh, meminta bantu kepada sejumlah akitivis dan rombongan terkait dampak dari abu gunung sinabung yang meluluhlantakkan pertanian mereka. Sejumlah tanaman pertanian misalnya cabe, bawang, sayur dan, jeruk milik petani hancur," kata warga setempat, Kamis (20/3) di Medan.

Menurutnya, semenjak terjadinya letusan sejak 2010, warga beberapa desa merasa tidak aman, ekonomi goncang akibat lahan pertanian gagal panen, karena itu mereka berharap agar Pemerintah setempat segera memberikan bantuan.

Menurut kepala bagian Humas Setdakab Inhu Jawalter S, MPd, rombongan Pemkab Inhu merasa lega dan tetap dalam keadaan sehat meski telah melaksanakan kegiatan kemanusiaan tersebut.

"Kami merasa lega, misi kemanusian ini berjalan sukses dan berharap agar bantuan yang diberikan bermanfaat untuk warga," ucapnya.

Menurutnya, rombongan Pemkab Inhu diikuti oleh Asisten III Setdakab Inhu H Agusrianto, SH, Kadis Kesehatan Indragiri Hulu H Suhardi, SE.MM, Kadis Bapemades H Suratman, Kabag Humas Pemkab Inhu Jawalter Spd,MPd, Kabag Aset Daerah dan sejumlah pajabat lainnya.

"Awalnya diperkirakan Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto bersama pejabat Pemkab Indragiri Hulu agan hadir dan menyerahkan bantuan tersebut, namun hingga pada hari yang ditunggu bupati berhalangan," sebutnya.

Selain itu Kabag Humas Setda Kab Inhu Jawalter S, MPd juga menjelaskan bahwa kegiatan memberikan bantuan untuk korban Sinabung sebagai bentuk kepedulian kemanusian Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu terhadap sesama.

Forlet berpartisipasi

Dalam kunjungan ke Sinabung sejumlah pengurus dan anggota Forum Lintas Etnis (Forlet) Indragiri Hulu ikut berpartisipasi dalam meringankan korban erupsi Gunung Sinabung. Mereka dengan berpakaian seragam organisasi bekerja optimal dilapangan hingga kegiatan yang digelar berjalan sukses.

Pengurus dan anggota Forlet juga dibantu puluhan anggota pramuka yang tanpa kenal lelah terus berpartisipasi dalam setiap kegiatan bertemu dengan pengungsi erupsi Sinabung.

"Tim dari pramuka yang ikut rombongan dipilih dari anggota yang memiliki mental teruji dan kondisi fisik bagus," kata seorang pengurus organisasi ini.

Selain itu, perjalanan kemanusiaan ini juga didampingi oleh sejumlah pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kabupaten Indragiri Hulu dan sejumlah awak media diantaranya dari Asripilyadi (LKBN Antara), Zulkifli (Riau Pos grup/Posmetro Indragiri, Frastiyo T (Harian Vokal) dan Sandar Nababan (Koran Riau).

Menurut keterangan penjaga posko bencana bahwa aktivitas gunung Sinabung sudah masih berbahaya dan puluhan ribu warga dari pulahan desa telah mengungsi di sejumlah camp pengungsian yang disediakan.

"Abu erupsi gunung sinabung terlihat sudah merusak sejumlah pertanian warga, sehingga mengakibatkan gagal panen yang berdampak kepada kemiskinan warga. Selain itu sudah korban meninggal akibat terserang penyakit dampak dari erupsi gunung tersebut terus meningkat," sebutnya.

Ketua Harian Forlet Indragiri Hulu mengatakan, perjalanan ini cukup menguras energi, semua peserta harus dapat menjaga stamina yang baik. Setelah tiba dilokasi sebutnya, semua merasa prihatin melihat kondisi pengungsi korban sinabung yang kini masih membutuhkan pertolongan.

"Saya sempat berbincang- bincang dengan sejumlah warga, mereka merasa sedih dan kehilangan akibat sinabung ini," ucapnya.

Karena itu sudah selayaknya Pemkab Inhu memberikan bantuan dan bantuan itu akan sangat bernilai ditengah masyarakat tertimpa bencana. Rombongan Forlet diakuinya memiliki semangat begitu tinggi dan untuk itu perlu diberikan apresiasi.

Asisten III Setda Kabupaten Indragiri Hulu mengatakan, mewakili pemerintah kabupaten Indragiri Hulu dirinya merasa tergugah untuk ikut berpartisipasi, karena bencana alam tersebut dampaknya sangat dahsyat dan mengakibatkan ribuan warga mengungsi.