Viral, Staf PKS SAS Muara Basung Bengkalis diduga lecehkan simbol negara

id pemkab Bengkalis,kecamatan pinggir,kabupaten Bengkalis,simbol negara,PKS SAS,desa muara Basung

Viral, Staf PKS SAS Muara Basung Bengkalis diduga lecehkan simbol negara

Robert Herry Son staf PKS SAA Muara Basung yang diduga melakukan pelecehan terhadap simbol negara. (ANTARA/tangkapan layar)

Bengkalis (ANTARA) - Seorang staf Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

PT Sawit Agung Sejahtera (SAS) Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Robert Herry Son,

diduga melakukan pelecehan terhadap simbol negara.

Pelecehan tersebut viral melalui rekaman video berdurasi kurang dari 1 menit yangbberedar luas di media sosial berupaseekor anjing dikalungi bendera merah putih di halaman kantor PKS oleh pelaku, pada Kamis (10/8).

Dalam rekaman itu, terdengar suara salah seorang dengan nada marah dan mengatakan "Dianggap sepele, masak anjing dipasangi bendera", sembari mengalihkan kamera kewajah pelaku.

"Sudah keterlaluan candaannya. Bercanda sih boleh lucu-lucuan, tapi jika sudah seperti ini, pihak berwajib harus tegas. Jika perlu panggil pimpinannya,"ujar Ketua KNPI Bengkalis, Andika Putra Kennedyyang geram melihat aksi tersebut.

Warga Muara Basung Musri juga merasa geram atas aksi pelecehan tersebut dan perbuatan tersebut tidak bisa ditoleliir lagi.

"Kami sudah terbakar emosi. Ini sudah tidak bisa ditolerir sebagai bentuk pelecehan. Pertanggungawabkan perbuatan konyol ini,"ujar Musri, salah seorang warga yang mengaku ikut dalam rombongan masyarakat menjemput paksa pelaku.

Dikatakan Musri, meski pihak perusahaan telah memediasi tuntutan masyarakat, namun masyarakat tetap bersikukuh menyeret korban ke pihak kepolisian guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Awalnya perusahaan meminta mediasi, namun tidak semudah untuk. Pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.

Terpisah, perwakilan PKS PT Sawit Agung Sejahtera (SAS) Muara Basung, Adi Gunawan alias ketek saat dikonfirmasi membenarkan ulah salah seorang stafnya tersebut. Menurutnya, secara tegas pihak perusahaan sudah membebastugaskan stafnya tersebut.

"Hari ini juga sudah kami pecat dan kami memohon agar masyarakat agar dapat menarik laporan di Kepolisian agar kami dapat memulangkan pelaku ke daerah asalnya," tegasnya.

Dikatakan Adi, atas nama managemenmemohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh Rakyat Indonesia dan Masyarakat Kabupaten Bengkalis Khususnya atas kejadian ini.

"Permohonan maaf kami sampaikan juga kepada pemerintah Pusat dan Daerah. Kami berjanji tidak akan mengulangi peristiwa seperti ini," ujarnya.

Hingga kini, pelaku telah berada di Mapolsek Pinggir guna dilakukan proses lebih lanjut.