Ambon (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Ambon, Maluku, menunda pelayaran dua kapal perintis di provinsi itu menyusul peringatan gelombang tinggi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Larangan berlayar ini menyusul potensi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di Perairan Maluku," ujar Kepala Operasional (Kaops) Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assegaf di Ambon, Jumat.
Ia mengungkapkan pelayaran kapal perintis yang ditunda pelayarannya yakni Sabuk Nusantara 103 dengan rute menuju Tual, Elat, Molu, Larat, Rumean dan Saumlaki.
"Kemudian Kapal Sabuk Nusantara 106 rute Banda, Geser, Gorom, Kesui, Pulau Kur dan Tual," katanya.
Assegaf mengatakan untuk kapal perintis yakni Sabuk Nusantara hingga kini belum dapat dipastikan kapan akan kembali beroperasi.
"Hingga kini belum dapat dipastikan sampai kapan penundaan pelayaran itu, tergantung nakhodanya, karena juga melihat kondisi cuaca yang ada," kata dia menjelaskan.
Pasalnya, kata dia, kapal tersebut berukuran lebih kecil dibanding yang lainnya dan akan berbahaya apabila dipaksakan melaut dalam kondisi gelombang tinggi seperti saat ini.
Oleh sebab itu para calon penumpang yang ingin menggunakan kapal tersebut diharapkan untuk tidak berlayar terlebih dahulu sampai dikeluarkan pengumuman selanjutnya.
Assegaf menambahkan hal itu dilakukan demi keselamatan penumpang saat berlayar menuju rute yang telah ditentukan.
"Kami mengutamakan keselamatan pelayaran dalam pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.
Saat ini dua kapal perintis itu, sedang sandar di Perairan Teluk Ambon dalam.
Sementara itu BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Maluku pada 7-8 Juli 2023.
Adapun tinggi gelombang mencapai 1,25 - 2,50 meter diperkirakan terjadi di Laut Seram, Perairan Pulau Ambon lease, Perairan Selatan Seram, Laut Banda Selatan Bagian Barat, Laut Banda Selatan Bagian Timur Perairan Kepulauan Sermata-Leti, Perairan Babar.
Kemudian tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter diperkirakan terjadi di Laut Banda Utara Bagian Barat, Laut Banda Utara Bagian Timur, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai, Perairan Kepulauan Aru dan Laut Arafuru.
Baca juga: Ratusan wisatawan yang terjebak cuaca buruk sudah dievakuasi ke kapal Pelni dari Karimunjawa
Baca juga: Pelni Baubau: Tarif tiket belum naik menyusul penyesuaian harga BBM
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB