Jakarta (ANTARA) - Virgin Galactic, perusahaan pesawat luar angkasa dari Inggris, berhasil menyelesaikan penerbangan luar angkasa komersial pertama mereka setelah mengembangkannya lebih dari satu dekade.
Dengan nama misi Galactic01, Virgin Galactic memastikan keberhasilan penerbangan luar angkasa perdananya setelah meluncurkan pesawatnya bernama VSS Unity dari kapal induk VMS Eve dan berhasil mencapai ketinggian sekitar 52 mil yang merupakan tepi angkasa, seperti disiarkan laman Endgadget, Kamis (29/6).
Pesawat itu kembali ke bumi hampir 15 menit kemudian di pangkalan perusahaan Spaceport America dekat Truth or Consequences, New Mexico, Amerika Serikat.
Klien pertama Virgin Galactic tersebut ialah Pemerintah Italia, yang bertujuan melakukan penelitian gaya berat mikro.
Para awak yang ikut dalam penerbangan luar angkasa itu di antaranya Kolonel Angkatan Udara Italia Walter Villadei, letnan Angkatan Udara dan ahli bedah penerbangan Kolonel Angelo Landolfi, dan seorang anggota dewan penelitian yang bertindak sebagai insinyur penerbangan dan spesialis muatan Pantaleone Carlucci.
Pesawat luar angkasa VSS Unity dipiloti oleh pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Michael Masucci dan Nicola Pecile, dengan pelatih Virgin Galactic Colin Bennett juga ikut di dalamnya.
Sebelum penerbangan komersial, Virgin Galactic telah melakukan total lima penerbangan luar angkasa berawak, yang terakhir pada akhir Mei dengan empat karyawan di dalamnya. Namun, perusahaan telah mengalami banyak kesulitan untuk sampai ke titik itu.
Setelah beberapa tes sukses pesawat luar angkasa SpaceShipTwo di atas kapal induk WhiteKnightTwo pada 2013, VSS Enterprise milik Virgin Galactic justru malah mengalami bencana dengan jatuh pada 2014 menewaskan kopilot dan melukai pilot secara serius.
Kemudian Virgin Galactic kembali melakukan pengujian penerbangan dengan uji luncur VSS Unity pada 2016, dan kapal akhirnya berhasil mencapai luar angkasa di 2018.
Penerbangan luar angkasa berawak penuh pertama perusahaan terjadi pada 2021, ketika Unity mencapai ketinggian 53,4 mil dengan pendiri Richard Branson di dalamnya. Namun, layanan penerbangan komersialnya sempat tertunda beberapa kali karena berbagai alasan, terakhir karena masalah terkait kapal induk VMS Eve.
Selain Virgin Galactic, sebenarnya sudah ada perusahaan lain yang menawarkan penerbangan luar angkasa secara komersial salah satunya Blue Origin dari Amerika Serikat. Perusahaan yang dimiliki oleh pendiri Amazon.com itu mulai menawarkan penerbangan ke luar angkasa komersial perdananya pada 2018.
Ada juga perusahaan besutan Elon Musk yaitu SpaceX yang menawarkan pengalaman berbeda.
Dengan roket Falcon 1 dan kapsul Crew Dragon-nya SpaceX membawa pelanggan ke orbit yang sebenarnya. SpaceX bahkan telah menerbangkan awak pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam misi 10 hari, dilaporkan dengan biaya 55 juta dolar AS.
Baca juga: Maskapai penerbangan Virgin Galactic tunda luncurkan penerbangan komersial luar angkasa
Baca juga: Virgin Galactic kembali diizinkan untuk meluncur setelah FAA tutup investigasi
Berita Lainnya
Korban tewas di Gaza telah mencapai 35.272 dan serangan Israel tak berhenti
17 May 2024 13:49 WIB
Warga 4 desa Halmahera Barat dievakuasi pasca-Gunung Ibu dinaikkan status jadi Awas
17 May 2024 13:43 WIB
Menko Marves Luhut bersama Panglima TNI-Kapolri pimpin TFG pengamanan WWF
17 May 2024 13:22 WIB
Mendagri Tito Karnavian resmi lantik lima penjabat gubernur
17 May 2024 13:11 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo paparkan bahasan rapat gabungan pimpinan
17 May 2024 12:21 WIB
Avril Lavigne tanggapi soal dirinya telah digantikan oleh "body double"
17 May 2024 12:15 WIB
Resep minuman cincau hitam yang mudah dibuat ala Cap Panda
17 May 2024 12:08 WIB
Adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un tampik kecurigaan ekspor senjata ke Rusia
17 May 2024 11:59 WIB