Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menggencarkan pelaksanaan program digitalentrepreneur (digipreneur) untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia.
"Pemerintah sangat serius dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, agile, dan berkelanjutan," kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah saat memberikan sambutan secara virtual dalam Program Entrepreneur Hub Batu, Jawa Timur, sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis.
Selaras dengan itu, menurut dia, upaya penumbuhan digipreneur yang dilakukan ini adalah dalam rangka memastikan seluruh masyarakat dapat ikut memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital termasuk UMKM yang belum melek digital sekalipun.
Deputi Siti Azizah menuturkan potensi ekonomi digital di Indonesia adalah yang terbesar di Asia. Pada 2022 tercatat nilai ekonomi digital sebesar 77 miliar dolar AS.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan Malaysia yang hanya mencapai 21 miliar dolar AS di tahun yang sama, Malaysia memiliki ekosistem digital yang lebih baik. UMKM di Malaysia bahkan disebutnya sudah familier menggunakan third party untuk pemasaran digitalnya.
"Jadi mereka tidak lagi disibukkan dengan kegiatan digital marketing yang sangat dinamis dan menyita waktu sehingga dapat fokus pada produksi, bahkan urusan logistik dapat ditangani oleh pihak ketiga," ucapnya.
Oleh karena itu, melalui Program Entrepreneur Hub yang kali ini menyambangi Kota Batu di Jawa Timur, mengusung semangat untuk mendukung percepatan tumbuhnya wirausaha baru yang masuk kategori opportunity based entrepreneur.
Dalam hal ini adalah wirausaha yang memilih untuk berwirausaha karena melihat peluang lalu mengembangkan ide-ide kreatif, menciptakan nilai tambah dan inovasi menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Azizah mengatakan bahwa ada hal yang menarik dalam Entrepreneur Hub kali ini, yaitu dari seluruh sasaran peserta program, ada beberapa yang akan diarahkan menjadi digital preneur, mereka yang memiliki minat dan keterampilan dasar di bidang ekonomi digital.
Ia menegaskan bahwa dukungan tidak boleh berhenti hanya pada mewisuda digipreneur baru ini, tetapi harus terus difasilitasi supaya UMKM dapat mengakses jasa dan tentunya eksistensi digipreneur pun dapat tumbuh dan berkembang seiring banyaknya minat pengguna jasa mereka.
Ia juga juga berpesan agar program Entrepreneur Hub dapat pemacu terbangunnya kolaborasi multipihak dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan melalui berbagai program inovatif lainnya di tahun-tahun mendatang.
"Program Entrepreneur Hub ini bukanlah kegiatan hit and run, yang sekali dilaksanakan kemudian ditinggalkan, program ini terdiri dari rangkaian beberapa kegiatan, yang tentu saja keberhasilannya akan sangat tergantung pada komitmen para kolaborator," katanya.
Baca juga: Pemprov Babel gelar Festival Semarak UMKM "Food Court"
Baca juga: UMKM Usaha Maju Desa Kuala Tolam terima bantuan etalase dan peralatan usaha
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB