Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau menyatakan, agen travel di provinsi tersebut mulai hati-hati dalam melakukan deposit dana (top up) pada maskapai Tigerair Mandala sehubungan ditutupnya 11 rute penerbangan.
"Agen travel mulai menahan diri untuk menjual tiket mereka. Ada agen yang melakukan deposit mendekati Rp200 juta, tetapi sekarang mulai hati-hati untuk melakukan deposit dana yang besar di Mandala," ujar Ketua Asita Riau Ibnu Mas ud di Pekanbaru, Selasa.
Kebijakan tersebut, menurutnya, terpaksa ditempuh para pelaku usaha tranportasi udara karena merasa trauma dengan kejadian yang dialami sendiri, dimana agen travel menderita kerugian tanpa ada ganti rugi akibat maskapai dinyatakan bangkrut.
Lebih dari 10 maskapai penerbangan dinyatakan bangkrut seperti Sempati Air, AW air, Indonesia Airlines, Bouraq, Adam Air, Kartika Airlines, Riau Airlines, Linus Air, Pacific Royal, Star Air dan Batavia Air.
Dalam berkomunikasi, sering dilakukan kesalahan oleh manajemen maskapai penerbangan saat menyampaikan suatu pesan terkait dengan kebijaksanaan yang diambil masing-masing maskapai kepada pemilik agen travel dan masyarakat secara umum.
"Mereka harusnya tidak mengatakan menutup rute atau menghentikan rute dan berakibat masyarakat sebagai pengguna jasa menjadi takut. Seharusnya, mereka (maskapai) beri alasan dengan melakukan pengalihan rute ke daerah yang berpotensi agar bisa bersaing disaat seperti ini," katanya.
Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) sebelumnya memberi imbauan kepada seluruh pelaku usaha biro perjalan atau pemilik travel tidak melakukan deposit dana yang besar pada dua maskapai yang sedang mengalami masalah.
"Makanya saya anjurkan kalau maskapai sudah mulai ada masalah, jangan melakukan to up dulu. Hindari untuk melakukan top up dulu untuk sementara seperti Tigerair Mandala dan Merpati Ailines," ujar President Astindo, Elly Hutabarat.
