Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau mengimbau para perusahaan travel yang ada di daerah itu harus lebih kreatif menyusul pembatasan perjalanan dinas pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Kebijakan Pemprov Riau yang memperketat perjalanan dinas di luar Riau menjadi pukulan berat bagi para pebisnis travel. Meski demikian, perusahaan perjalanan diharapkan bisa lebih kreatif mencari jalan keluar," ujar Ketua Asita Riau Ibnu Masud di Pekanbaru.
Menurutnya, pembatasan perjalanan dinas ke luar Riau seperti ke Jakarta terhitung mulai akhir Februari 2014, maka jumlah tiket yang biasanya dibeli melalui perusahaan travel dalam dua bulan terakhir menurun drastis.
Maskapai plat merah karena berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjadi rujukan dalam melakukan perjalanan udara yakni Garuda Indonesia yang memiliki rute Pekanbaru-Jakarta tujuh kali dalam sehari paling terkena imbasnya.
Standar tiket untuk perjalanan dinas dilingkungan Pemprov Riau adalah Garuda Indonesia. Dengan kebijakan tersebut, maka dipastikan terjadi pengurangan perjalanan dinas dan pembelian tiket menurun.
"Bahkan, mungkin tidak ada sama sekali per harinya. Sebab, pejabat level eselon I dan eselon II yang biasanya melakukan perjalanan tiga kali dalam seminggu melakukan perjalanan dinas, kini jadi tak ada," katanya.
Meski bisnis travel terpukul dengan kebijakan tersebut, lanjutnya, namun Asita Riau mendukung kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Riau Annas Maamun karena terjadi penghematan APDB Riau, selain banyak terjadi penyimpangan di perjalanan dinas.
"Dengan adanya pembatasan, maka sudah saatnya perusahaan travel tak sekedar mengandalkan perjalanan dinas pegawai. Tetapi sudah harus lebih kreatif dengan mencari potensi baru seperti serius menggarap pasar umroh dan lainnya," ucap Ibnu.
Gubernur Riau Annas Maamun pada hari kedua masuk kantor atau Jumat (21/2), beliau mengumpulkan para pejabat eselon II dan III dilingkungan Pemprov Riau dengan menitip pesan agar para pejabat mengurangi biaya perjalanan dinas.
"Pertama tadi saya mengarahkan, agar kita semua bekerja sungguh-sungguh. Kedua mengurangi perjalanan dinas keluar daerah, terutama ke Jakarta. Kalau ada rapat-rapat, kalau bisa disini di Pekanbaru saja," ujarnya.