Hindari mudik di malam hari

id Bmkg, meteorologi palu, sulawesi tengah

Hindari mudik di malam hari

Penumpang berjalan menaiki bus terakhir rute Palu-Makassar di Terminal Angkutan Darat Tipo, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/4/2022). Sejumlah perusahaan otobus yang melayani trayek itu membatasi waktu pengangkutan penumpang mudik hingga paling lambat H-2 karena waktu tempuh yang mencapai 24 jam dan agar penumpang dapat tiba dengan tepat waktu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu menyarankan masyarakat Sulawesi Tengah yang akan melalukan perjalanan mudik Lebaran (Idul Fitri) 1444 Hijriah tidak melakukan perjalanan pada malam hari.

"Kamimengimbau kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang akan melalukan perjalanan mudik melalui jalur darat agar selalu berhati hati dan disarankan untuk melakukan perjalanan pada pagi hari," kata Kepala BMKG Meteorologi Palu, Nur Alim di Palu, Ahad.

BMKG memprakirakan wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) masih akan diguyur hujan ringin hingga lebat dalam tiga hari ke depan. Hujan tersebut diprediksi terjadi pada sore hingga malam hari.

"Daerah kita untuk tiga hari ke depan 85 persen masih potensi hujan, tapi bukan hujan ekstrem. Melihat daerah kita juga yang di jalur trans Sulawesi ada sepanjang bukit yang perlu di waspadai, olehnya kami menyarankan kepada warga ambil perjalanan mudik pada pagi hari," katanya.

Menurutnya, melakukan perjalanan mudik pada malam hari juga akan mengganggu jarak pandang.

"Ia karena sepanjang Trans Sulawesi itu banyak perbukitan, biasa kalau hujan batu kerikil akan berjatuhan dan bisa membahayakan," katanya.

Tidak hanya pada jalur darat, BMKG juga mengimbau untuk warga yang menggunakan jasa transportasi laut agar selalu berhati hati dengan ketinggian ombak.

"Ketinggian ombak bisa sampai 1.5 meter di sore dan malam hari. Untuk para nelayan tradisional juga diharapkan hati hati. Karena Ombak mulai tinggi. Ikuti perjalanan di siang hari, hindari perjalanan sore dan malam hari," demikian Nur Alim.