Blok Rokan Terlalu Besar Hanya Untuk Satu Operator

id blok rokan, terlalu besar, hanya untuk, satu operator

Blok Rokan Terlalu Besar Hanya Untuk Satu Operator

Pekanbaru, 5/12 (antarariau.com) - Lembaga kajian Duri Institute menilai Blok Rokan di Provinsi Riau layak dibagi menjadi empat bagian untuk penataan di sektor hulu minyak dan gas di Indonesia.

"Pemekaran tidak hanya untuk pembentukan daerah baru di otonomi daerah, tapi juga bisa dilakukan pada blok minyak di sektor migas," kata peneliti Duri Institute, Agung Marsudi, di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengemukakan Blok Rokan yang memiliki luas sekitar 98.000 kilometer persegi terlalu besar untuk dikelola oleh satu operator yang kini dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia. Blok tersebut berada di empat kabupaten di Riau yang meliputi Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai.

Agung mengatakan idealnya Blok Rokan bisa dibagi empat di area Minas-Petapahan, Libo-Bekasap, Duri Steem Flood, dan Bangko-Balam.

Dengan penataan ini, ia menilai pemerintah akan lebih mudah mengetahui produksi minyak di masing-masing blok termasuk dalam pengawasannya.

"Selama ini data produksi minyak masih tertutup berdasarkan lifting, bukan secara transparan sumber produksinya dari mana karena kita hanya menerima mentah-mentah data yang diserahkan kontraktor," katanya.

Selain itu, pemekaran Blok Rokan juga bisa membuat pengelolaannya lebih efektif dan efisien sehingga tidak tertutup kemungkinan biaya operasional bisa lebih ditekan.

"Nanti bisa ketahuan dengan jelas area mana di blok itu yang masih produktif," ujarnya.

Menurut dia, pemekaran Blok Rokan idealnya dilakukan ketika kontrak bagi hasil Chevron di konsesi tersebut habis pada 8 Agustus 2021. Meski begitu, pemerintah perlu mempersiapkannya mulai sekarang.

"Sudah harus dipersiapkan dari sekarang," tegas Agung Marsudi.