DPRD Riau kawal realisasi PI 10 persen Blok Rokan

id DPRD Riau, Blok Rokan, PI 10, Migas, BUMD

DPRD Riau kawal realisasi PI 10 persen Blok Rokan

Ilustrasi - Arsip foto - Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Pekanbaru (ANTARA) - Komisi III DPRD Riau yang membidangi pendapatan optimis Participating Interest (PI) 10 persen dari Blok Rokan bisa terealisasi.

Ketua Komisi III DPRD Riau Markarius Anwar di Pekanbaru, Rabu, mengatakan proses pencairan dari PI 10 persen sudah masuk fase akhir dan menunggu tanda tangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Masih optimis. Mudah-mudahan. Evaluasi sebelumnya, tahapan sudah memasuki fase akhir. Tinggal penandatanganan oleh Kementerian ESDM. Cuman sampai sekarang ga maju-maju. Apa persoalannya itu yang perlu kita tau," sebut Markarius.

Dikatakan dia, sebelumnya Komisi III telah melaksanakan rapat bersama Bapenda, BPKAD dan Biro Ekonomi membahas perihal pendapatan daerah.

Soal angka yang disebut Gubernur Riau Syamsuar mengenai PI 10 persen mencapai Rp800 miliar, Markarius sejauh ini masih belum tau sumber angka tersebut dari mana? Karena dari pembahasan terakhir, pendapatan dari PI di proyeksikan hanya sebesar Rp400 miliar sampai dengan Rp500 miliar.

"Jadi Rp800 miliar, di pembahasan Rp400 miliar. Jadi naik banyak. Kami optimisnya di angka Rp400 miliar sampai dengan Rp500 miliar. Statement Rp800 miliar Pak Gubernur sangat yakin bisa cair dalam tahun ini. Ada optimisme beliau. Mudah-mudahan sesuai yang beliau sampaikan," sambungnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Riau Zulkifli Indra pihaknya terus mengawal perihal proses kepemilikan saham PI dari manajemen PT Riau Petroleum.

"Sudah beberapa kali (disampaikan). Untuk penyelesaiannya menurut Manajemen Riau Petroleum sedang dalam proses di Kementerian ESDM," ungkap Zulkifli.

Saat ini, Pemprov Riau bersama DPRD Riau dikatakan dia tengah menunggu proses di Kementerian ESDM. Dengan harapan, menjelang bulan Agustus nanti, pihaknya mengharapkan SK dari Kementerian ESDM sudah turun. Sehingga pihaknya bisa memasukkan rencana pendapatan dari PI 10 persen dalam APBD perubahan. Zul mengaku optimis hal tersebut dapat terealisasi.

"Kami tinggal menunggu itu aja. Kami berharap sebelum Agustus sudah dapat lampu hijaunya. Kalau ditanya, ya kami sangat optimis," ucapnya. (Adv)