Dana Kampanye Pilkada Riau Harus Transparan

id dana kampanye, pilkada riau, harus transparan

Dana Kampanye Pilkada Riau Harus Transparan

Pekanbaru, (antarariau.com) - Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi menyatakan seharusnya dana kampanye Pilkada Gubernur Riau 2013 perlu diatur secara transparan kepada publik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih calon gubernur.

"Dana kampanye harus transparan, tapi memang selama ini aksesnya masih tersumbat," kata Jojo Rohi pada Pelatihan Pengawasan Pemilu Bagi Media Massa dan Ormas di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, aliran dana dalam kampanye bisa berasal dari pemodal atau perusahaan tertentu yang memiliki rekam jejak buruk di suatu daerah. Dengan transparansi dana kampanye, lanjutnya, pemilih bisa lebih banyak melakukan pertimbangan terhadap calon gubernur untuk bisa menjadi pemimpin.

Terlebih lagi, lanjutnya, publik juga berhak tahu apakah dana kampanye ada yang berasal dari pihak asing di luar negeri, dimana hal tersebut sangat dilarang.

"Dana dari pihak asing untuk kampanye itu sangat tidak boleh karena bisa mempengaruhi kebijakan pemerintahan nantinya," ujar Jojo.

Namun, ia mengakui selama ini transparansi dana kampanye belum berjalan dengan baik di Indonesia. Dana kampanye yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama ini sekedar formalitas dan diduga belum semuanya dilaporkan.

"Dana kampanye yang dilaporkan misalkan hanya Rp1 miliar, tapi yang beredar sebenarnya lebih banyak dan itu uang di bawah meja atau tidak resmi," katanya.

Sebelumnya, KPU Provinsi Riau telah mengumumkan anggaran dana kampanye lima pasangan cagub Riau yang total berjumlah Rp7.030.931.526. Namun, KPU Riau tidak merincikan dari mana dana kampanye itu berasal.

Berdasarkan data KPU Riau, pasangan cagub Jon Erizal-Mambang Mit (JEMM) tercatat memiliki anggaran dana kampanye paling tinggi sebesar Rp 3.153.038.526. Kemudian diikuti, pasangan pasangan Lukman Edy–Suryadi Khusaini (LURUS) Rp1.285.000.000, pasangan Herman Abdullah–Agus Widayat (HA) sebesar Rp1.200.893.000, cagub Achmad–Masrul Kasmy (BerAmal) sebesar Rp 891.000.000.

Dana kampanye terkecil adalah pasangan cagub Annas Maamun–Arsyajuliandi Rachman (AMAN) sebesar Rp501.000.000.