Legislator Ajak Warga CLASS ACTION Lawan PLN Riau

id legislator, ajak warga, class action, lawan pln riau

 Legislator Ajak Warga CLASS ACTION Lawan PLN Riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Anggota Komisi A DPRD Riau Tony Hidayat menyatakan warga berhak melakukan gugatan hukum bersama (class action) terhadap PLN terkait kerugian yang ditimbulkan akibat pemadaman listrik berkepanjangan di Provinsi Riau.

"Saya di Komisi A DPRD Riau mengajak warga yang dirugikan atas pemadaman listrik yang makin parah untuk melakukan class action PLN," kata Tony Hidayat kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, PLN harus mempertanggungjawabkan kinerja buruk kepada masyarakat. Sebab, setelah masyarakat terpaksa harus menerima beberapaka kenaikan tarif listrik pada tahun ini, perbaikan layanan PLN belum juga bisa direalisasikan.

"PLN tidak boleh semena-mena. Kenaikan tarif listrik harus dibarengi dengan peningkatakan layanan," ujarnya.

Ia mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait pemadaman listrik. Menurut dia, selama ini PLN seakan memaksa masyarakat untuk menerima permohonan maaf akibat pemadaman listrik melalui iklan kecil di surat kabar.

Padahal, kerugian bagi masyarakat mulai dari kerusakan peralatan elektronik akibat pemadaman, hilangnya kesempatan berusaha saat pemadaman listrik, hingga membengkaknya biaya hidup akibat harus membeli bahan bakar untuk mesin genset, makin menambah beban hidup bagi masyarakat khususnya warga yang kurang mampu.

"Di sisi lain, banyak rencana yang dibuat PLN meleset dari target seperti proyek pembangkit listrik di Pekanbaru terus molor pembangunannya," tegas politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, jumlah warga mengeluhkan pemadaman listrik tidak terjadwal kini makin sering terjadi di Kota Pekanbaru tanpa sebab jelas. Seorang warga, Sri Ambarwati (60), mengatakan pemadaman listrik kini sampai terjadi dua kali dalam sehari dengan durasi 2-3 jam.

"PLN benar-benar tanpa perasaan," ujarnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Andika Permana (31), pengusaha rumah makan di Pekanbaru, yang mengatakan pemadaman listrik sering tanpa jadwal mengakibatkan kerugian bagi usahanya.

"Kami harus mengalokasikan lebih banyak pengeluaran untuk membeli bensin genset karena lampu padam selama siang hari bisa dua kali," keluh Andika.