Pekanbaru, (antarariau.com) - Pasangan calon gubernur Jon Erizal-Mambang Mit atau yang disebut "JEMM" menyampaikan visi dan misi kampanye Pilkada Gubernur Riau di Rapat Paripurna DPRD Riau, Pekanbaru, Minggu.
Pasangan "JEMM" merupakan cagub yang diusung oleh PAN dan PKS, dan mendapat nomor urut lima. Mereka tampil dipodium menggunakan pakaian tradisional Melayu.
Latar belakang Jon Erizal sebagai pengusaha terlihat sangat mewarnai penyusunan konsep visi dan misi pasangan itu. Jon Erizal menyatakan, pasangan JEMM mengedepankan konsep "outward looking" untuk pertumbuhan dana APBD Riau, bukan terlalu fokus pada penggunaan dana yang sudah ada.
Ia menilai, dengan laju pertumbuhan penduduk hampir 4 persen per tahun, dikhawatirkan anggaran APBD Riau nantinya tidak akan bisa mengimbangi percepatan pertumbuhan penduduk dan dunia usaha.
Caranya, lanjut Jon Erizal, adalah melalui kekompakan gubernur berserta bupati dan wali kota untuk menarik perhatian pemerintah pusat agar "menggelontorkan" lebih banyak dana APBN untuk Riau.
"Bagaimana caranya, yakni menghubungkan atau dengan konektivitas program kabupaten/kota, provinsi dengan program nasional. Kalau singkron, maka pusat akan lebih besar menyalurkan dana," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jon Erizal menyayangkan kondisi pemerintahan Riau yang selama ini lemah untuk menarik dana dari APBN untuk pembangunan, salah satunya contohnya adalah kasus PON XVIII Riau yang menyeret pejabat, anggota DPRD hingga Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka korupsi dan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang paling menyedihkan kita, hanya untuk tambah Rp100 miliar dari APBN, membuat banyak korban tokoh-tokoh masyarakat Riau. Harapan kita jangan ini terjadi lagi, mari kita lakukan pendekatan bersama," ujarnya.
Pasangan JEMM juga mengusung misi untuk membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau yang sehat dan menjadi sumber keuntungan untuk Riau. Menurut dia, BUMD Riau perlu menggarap potensi industri kelapa sawit dan hutan tanaman industri, pertambangan dan pariwisata.
"BUMD jangan hanya menyusui saja di APBD provinsi kita," tegasnya.
Ia juga menawarkan adanya pendekatan rasio produktivitas dalam perencanaan pembangunan Riau, untuk melengkapi aspek skala prioritas. Sebab, ia menilai terkadang pemerintah daerah masih melakukan pembangunan dengan mementingkan aspek keindahan daripada kegunaannya. Padahal, di sisi lain hal itu belum menyentuh kebutuhan banyak masyarakat yang masih hidup dalam kondisi miskin dan banyak kekurangan.
"Sedangkan, untuk pembangunan jalan didaerah terpencil menjadi prioritas utama, karena mengedepankan sudut sosial meski tidak produktif dari sisi ekonomi," katanya.
Sedangkan, Calon Wakil Gubernur Mambang Mit menambahkan, pasangan JEMM berjanji akan mewujudkan pemerintahan yang kondusif. Pemerintahan Riau ke depan harus memiliki hubungan yang bersinergi antara legislatif dan eksekutif.
"Pemerintahan harus aman untuk menuju Riau kemilau," kata Mambang.
Berita Lainnya
Round up, janji-janji pasangan para calon di hari ke-49 kampanye
16 January 2024 12:38 WIB
Bawaslu Selidiki Keterlibatan PNS Dalam Kampanye JEMM
22 August 2013 20:09 WIB
Anies Baswedan pilih Tanah Merah titik awal kampanye karena ikuti jejak pilkada
28 November 2023 9:40 WIB
Ada 105 pelanggaran kampanye Pilkada Riau, terbanyak masalah netralitas ASN
09 December 2020 7:33 WIB
Lima kampanye Pilkada langgar prokes di Riau dibubarkan Bawaslu
04 December 2020 7:38 WIB
Kampanye di Bathsol, Kasmarni ajak Emak-emak jaga marwah menangkan KBS
30 November 2020 17:15 WIB
Bawaslu terus ingatkan peserta pilkada untuk hindari kampanye tatap muka
25 November 2020 16:18 WIB
KPU Siak sudah terima laporan dana kampanye seluruh Paslon, begini rinciannya
03 November 2020 17:41 WIB